TRIBUNHEALTH.COM - Tak biasa, seorang gadis mendadak jadi kaya raya berkat beasiswa.
Dirinya kini dijuluki miliarder berkat 19 beasiswa yang dia terima sekaligus.
Dia adalah Bui Le Gia Han.
Gadis asal Vietnam itu belajar di sekolah internasional APU Amerika (Kota Ho Chi Minh, Vietnam) sejak kecil.
Gia Han telah menerima beasiswa dengan sangat baik dari 9 universitas Amerika.
Dari semua beasiswa itu, Gia Han menerima uang mencapai 366.000 USD atau Rp 5,6 miliar.
Untuk mencapai prestasi luar biasa ini, Gia Han telah melakukan upaya yang tak kenal lelah.
Baca juga: Anak Tukang Parkir Lulus S3 dari Eropa, Dulu Tinggal di Kontrakan 2x3 Meter, Kini Jadi Doktor
Lulus SMA saat Kelas 11, IPK 4,0
Bahkan sebelum lulus SMA, Han mengungkapkan keinginannya belajar di luar negeri, menjelajah, dan menginjakkan kaki di negara baru untuk memperluas pengetahuan dan visinya.
Itu sebabnya dia berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan sekolah menengah secepat mungkin.
Gia Han memanfaatkan kesempatan ini ketika sekolah mengizinkan siswanya memanfaatkan waktu luang selama seminggu.
Dia mendaftar banyak kredit demi lulus lebih awal.
Dia telah menyelesaikan semua pelajaran saat duduk di bangku kelas 11.
Selama menempuh pendidikan di Vietnam, Gia Han meraih predikat siswa berprestasi selama bertahun-tahun dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) maksimal 4,0.
Tak hanya itu, berbagai prestasi cemerlang juga diraihnya seperti: Presiden APU American International School Student Association periode 2020 - 2021, pidato perpisahan tahun kelulusan 2020 - 2021, delegasi Model United Nations Conference 2019 di Singapura.
Baca juga: Sempat Viral Wisuda Diantar Ayah Naik Becak, Kini Raeni Jadi Lulusan S3 di Inggris
Han bertekad untuk belajar ke luar negeri setelah menyelesaikan sekolah menengah.
Dia menyiapkan dokumen dan mengatur waktu belajarnya dengan efektif.
Selain belajar di kelas, dia juga menghabiskan waktu lain di siang hari untuk lebih banyak berlatih bahasa Inggris.
Berbicara tentang proses persiapan belajar di luar negeri, Han mengaku menghadapi banyak tekanan saat pertama kali berangkat ke Amerika untuk belajar (Agustus 2021).
Hal itu karena dia belum terbiasa dengan lingkungan baru.