5 Penyebab Kanker Paru-paru pada Orang yang Tak Merokok, Termasuk Polusi Udara dan Genetik

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi paparan polusi udara di sekitar kita

TRIBUNHEALTH.COM - Kanker paru-paru merupakan penyakit medis yang bisa mengancam nyawa seseorang.

Meski kerap dikaitkan dengan kebiasaan merokok, nyatanya kanker paru-paru tidak hanya menyerang perokok saja.

Orang non perokok pun bisa mengalami kanker paru-paru.

Pada mereka yang tak merokok, penyebabnya beragam, mulai dari genetik hingga polusi udara.

Dilansir TribunHealth.com dari Times of India, berikut ini penyebab kanker paru-paru pada non perokok.

Baca juga: Rokok Elektrik atau Vape Sebabkan Radang pada Paru-paru, Tak Kalah Bahaya dari Rokok Konvensional

Meningkatnya Polusi Udara

ilustrasi penderita asma yang terpapar polusi udara (Pixabay.com)

Meningkatnya polusi udara dari mobil, pembangkit listrik, dan fasilitas industri lainnya merupakan faktor utama meningkatnya angka kanker paru-paru.

Paparan udara kotor dalam jangka panjang meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru, menurut para profesional medis.

Yang paling berisiko adalah masyarakat yang tinggal di wilayah dengan konsentrasi partikel PM2.5 yang tinggi.

Gas radon

Radon, produk sampingan alami dari peluruhan uranium, adalah gas kimia inert.

Salah satu penyebab utama kanker paru-paru diyakini adalah paparan gas radon.

Terlepas dari kenyataan bahwa gas radon hampir ada secara universal, mereka yang menghirup radon dalam jumlah tinggi lebih rentan terhadap kanker paru-paru.

“Rumah yang terisolasi dengan baik, tertutup rapat, dan dibangun di atas tanah yang kaya akan unsur uranium, radium, dan thorium memiliki tingkat radon yang lebih tinggi dibandingkan jenis rumah lainnya. Paparan radon tingkat tinggi dalam waktu lama adalah penyebab utama kanker paru-paru pada non-perokok," kata Vineet Kaul – Konsultan Rekanan – Pusat Onkologi, Rumah Sakit CK Birla, Gurugram.

Baca juga: 6 Alasan Minum Air Putih Baik untuk Turunkan Berat Badan: Bantu Keluarkan Kotoran dari Tubuh

Perokok pasif

ilustrasi bahaya menjadi perokok aktif dan pasif (health.kompas.com)

Bisa dipastikan Anda akan menghirup asap rokok dan menjadi perokok pasif jika banyak menghabiskan waktu bersama perokok.

Orang yang tidak merokok namun tinggal bersama seorang perokok memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker paru-paru.

Terdapat hingga 7.000 senyawa dalam perokok pasif, dan setidaknya 250 di antaranya diketahui berbahaya.

Munculnya larangan merokok di tempat umum juga karena hal ini.

Baca juga: Remaja Perokok Bisa Mewariskan Gen Rusak kepada Anaknya Kelak, Jadi Lebih Mudah Terkena Penyakit Ini

Paparan bahan kimia di tempat kerja​

Beberapa perusahaan memiliki lingkungan beracun yang dapat menyebabkan kanker paru-paru pada karyawannya.

Beberapa karsinogen tersebut antara lain asbes, arsenik, silika, knalpot solar, pestisida, debu, dan asap.

Pekerja di industri seperti pertambangan, konstruksi, dan manufaktur mungkin memiliki risiko lebih tinggi.

Genetik

Ilustrasi faktor genetik (grid.id)

Faktor tambahan mungkin terkait dengan gen seseorang (DNA).

Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa jika seorang yang bukan perokok mempunyai riwayat penyakit ini dalam keluarga, maka kanker paru-paru juga dapat berkembang pada orang tersebut.

Pada bukan perokok, perkembangan kanker paru mungkin dipengaruhi oleh faktor keturunan.

Peningkatan risiko mungkin terjadi pada orang-orang dengan riwayat keluarga kanker paru-paru.

Faktor lain yang berkontribusi terhadap kanker paru-paru termasuk paparan radiasi, dan kondisi paru-paru termasuk tuberkulosis, asma, emfisema, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Dapatkan produk kesehatan di sini

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)