Hati-hati, Gangguan Ereksi Berhubungan dengan Kesehatan Jantung dan Otak

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi masalah ereksi yang dialami oleh pria, begini ulasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS

TRIBUNHEALTH.COM - Ereksi adalah respons fisik yang terjadi pada penis pria ketika terjadi peningkatan aliran darah ke dalam jaringan ereksi di dalamnya.

Proses ini umumnya terjadi ketika seorang pria merasa terangsang secara seksual, baik melalui pikiran atau rangsangan fisik langsung.

Ketika seorang pria merasa terangsang secara seksual atau terpapar rangsangan yang memicu respons seksual, sinyal-sinyal dari otaknya dikirim ke saraf-saraf di sekitar area genital.

Ini memicu pelebaran pembuluh darah di penis dan mengurangi aliran darah keluar dari penis, sehingga darah dapat mengisi jaringan ereksi yang disebut corpora cavernosa.

Baca juga: Kementerian Desa Buka Banyak Lowongan CPNS & PPPK 2023 untuk Berbagai Posisi, Apa Itu Kemendes PDTT?

Hasilnya adalah ereksi, di mana penis menjadi keras, tegang, dan siap untuk aktivitas seksual.

Ini adalah mekanisme fisiologis yang penting dalam fungsi seksual pria.

Ilustrasi pria yang memiliki gangguan ereksi, simak paparan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS (Pixabay.com)

Namun, penting untuk diingat bahwa fungsi ereksi juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, termasuk kesehatan fisik dan psikologis.

Gangguan ereksi bisa terjadi karena berbagai alasan, dan dalam banyak kasus, masalah tersebut dapat diatasi dengan perawatan medis atau terapi yang sesuai.

Gejala disfungsi ereksi yang paling umum ialah kesulitan mendapatkan ereksi dan kesulitan mempertahankan ereksi selama aktivitas seksual.

Adapun beberapa hal yang bisa memicu terjadinya kondisi ini, salah satunya adalah pola makan dan gaya hidup.

Menurut dr. Binsar, makanan atau zat-zat makanan yang bisa menyebabkan peningkatan kadar kolesterol bisa memicu terjadinya gangguan ereksi.

Baca juga: Coba Tidur Malam Jam Segini, dr. Zaidul Akbar: Ini Contoh dari Rasulullah & Bagus untuk Kesehatan

"Kadar kolesterol meningkat itu pasti akan menyebabkan endotel atau dinding dalam pembuluh darah itu menyempit," tutur Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS menambahkan jika hal ini tidak hanya berlaku pada organ jantung, namun juga pada penis.

"Mangkanya saya katakan, buat seorang pria penis yang nggak bisa berdiri biasanya jantungnya bermasalah.

Kaum rebahan ereksi bermasalah, jantungnya bermasalah, itu parameter kita.

Mangkanya kita cek jantungnya diperiksa. Pasti stenosis ada yang sudah mencapai 70 persen sehingga harus dipasang ring dari ereksi penisnya.

Karena diameter pembuluh darah yang sama pada pria itu 3 baris, penis, jantung, otak.

Ini sama arterinya, yang kecil-kecil itu hampir sama," ulas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dalam tayangan Kesehatan Seksual (21/07/2022).

Baca juga: SALUT! Kurir Ini Tetap Antarkan Makanan Pelanggan Usai Motornya Disita Meski Harus Jalan Kaki

ilustrasi disfungsi ereksi pada pria, begini penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS (freepik.com)

Sehingga jika terjadi penyempitan ketika ereksi terganggu artinya jantung atau otak juga mengalami masalah.

dr. Binsar menerangkan jika kita perlu mengetahui suatu zat yang disebut fibrinogen.

Halaman
12