TRIBUNHEALTH.COM - dr. Muhammad Rizki Darmawan paparkan gejala dari penyakit tetanus.
Tetanus merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi bakteri yang menyebabkan otot menjadi kaku dan tegang.
Tetanus adalah kondisi gawat darurat, yang jika tidak segera diobati dapat menyebar ke seluruh tubuh dan membahayakan jiwa.
Meski tergolong bahaya, tetanus tidak menular dan dapat dicegah melalui pemberian vaksin tetanus.
Namun, perlu diketahui bahwa orang yang pernah terkena tetanus tidak memiliki kekebalan alami sehingga bisa terinfeksi lagi di kemudian hari.
Baca juga: Tak Selalu Disebabkan Karena Tusukan Paku, dr. Rizki Paparkan Proses Terjadinya Tetanus
Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Tetanus, Infeksi Akut pada Luka yang Disampaikan oleh dr. Rizki Darmawan
Lantas, apa saja gejala dari tetanus yang harus diwaspadai agar tidak menjadi berbahaya?
Dilansir melalui kanal YouTube TribunHealth, dr. Muhammad Rizki Darmawan berikan penjelasan mengenai gejala dari penyakit tetanus.
Gejala Tetanus
dr. Rizki Darmawan menjelaskan, gejala dari tetanus sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu gejala umum dan gejala khusus.
1. Gejala umum
Gejala umum ini kadang kala masih sangat abstrak, misalnya seseorang terkena paku yang berkarat, gejala umum yang sering kali muncul adalah abstrak dan sedikit susah dikenali oleh masyarakat.
Sehingga, dr. Rizki Darmawan imbau untuk melakukan pencegahan dibandingkan menunggu gejala umum muncul.
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara langsung melakukan pengobatan usai memiliki luka agar tidak terinfeksi bakteri lainnya.
Sedangkan gejala umum yang kerap muncul adalah seperti berikut.
- Demam (hampir muncul pada semua jenis penyakit)
- Berkeringat banyak
- Terjadi kekencangan atau nyeri di sekitar area tusukan atau luka masuknya bakteri
"Jadi secara umum itu gejalanya mirip-mirip dengan banyak penyakit," terang dr. Rizki Darmawan.
Baca juga: Ingin Awet Muda? Gunakan Bahan Alami yang Disarankan oleh dr. Zaidul Akbar Berikut Ini
2. Gejala khusus
Menurut penjelasan dr. Rizki Darmawan, gejala khusus sendiri periode munculnya gejala pada setiap orang berbeda-beda.