dr. Binsar menjelaskan jika kondisi yang ekstrim (sangat dingin) membuat seseorang depresi karena merasa kedinginan.
Hal ini sama dengan rasa kepanasan.
Ternyata di dalam penelitian, di luar negeri udara dingin justru membuat seseorang depresi.
Baca juga: Prediksi BMKG Soal Kapan Kemarau Berakhir dan Kapan Musim Hujan 2023
"Nggak ada lagi yang namanya euforia.
Hormon itu seperti ke blok," terang Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Adapun beberapa orang beranggapan jika udara dingin justru menyakitkan dan kerap membuat stres.
Hal ini dibenarkan oleh dr. Binsar lantaran udara dingin membuat hormon endorfin tidak keluar.
Perlu menjadi informasi, hormon endorfin merupakan senyawa kimia yang dihasilkan oleh tubuh sebagai pereda rasa nyeri alami ketika sakit atau stres.
Tetapi tak sampai di situ, hormon endorfin ini juga bertanggung jawab atas perasaan senang setelah melakukan aktivitas tertentu.
"Udara dingin membuat hormon endorfinnya ke blok, tidak keluar.
Endorfin kan hormon senang.
Hormonnya mungkin agak sedikit ke blok, sehingga produksi hormon-hormon yang namanya untuk kebugaran nah itu berkurang.
Nah, ditambah kalau kita bicara gairah seksual," lanjut Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Baca juga: Lucinta Luna Ngaku Hidupnya Hancur Seperti Kotoran & Idap Penyakit Mental hingga Nekat Cukur Rambut
Sobat sehat perlu tahu jika gairah seksual ditentukan oleh dua hal, yaitu hormon estrogen bagi wanita dan hormon testosteron bagi seorang pria.
Baca juga: dr. Zaidul Akbar Bagikan Tips Memilih Madu yang Baik Sesuai Gambaran di Al-Quran
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
Penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dilansir oleh Tribunhealth.com dari laman YouTube Warta Kota Production program Edukasi Seksual edisi 29 Desember 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.