TRIBUNHEALTH.COM - Nampaknya kasus anemia pada anak di Indonesia masih cukup tinggi.
Anemia yang dialami anak membuatnya tampak lesu.
Bahkan tak jarang anak yang anemia menjadi kurang semangat dalam menjalani aktivitas.
Tentu saja hal ini akan berpengaruh terhadap proses belajarnya.
Salah satu penyebab masih tingginya kasus anemia pada anak adalah praktik pemberian MPASI atau makanan pendamping ASI masih belum tepat dalam beberapa kehidupan masyarakat.
Baca juga: Mahasiswi Kedokteran Ditemukan Tewas Dengan Mulut Berbusa di Kamar Indekos Semarang
Dimana kurangnya pemberian sumber zat besi di dalam MPASI.
dr. Devie menegaskan jika kandungan gizi yang diberikan kepada anak harus seimbang.
Di dalam makanan buah hati harus mengandung karbohidrat, protein hewani dan lemak.
Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health edisi 13 Juli 2023.
Khusus pada anak dibawah usia 2 tahun, orang tua harus lebih mengandalkan pemenuhan gizi dari protein hewani dan bukanlah dari nabati.
Hal ini karena sumber-sumber protein hewani dinilai lebih lengkap kandungan asam amino untuk menunjang tumbuh kembang anak.
Pemenuhan kebutuhan zat besi untuk mencegah anemia diperoleh dari sumber-sumber hewani dan bukanlah dari sayur.
Baca juga: Pernah Hina Tubuh Nagita Slavina 10 Tahun Lalu, Artis Ini Malu dan Sebut Mulutnya Seperti Comberan
Lalu, anemia pada anak sering terjadi pada usia berapa?
Menurut dr. Devie, semua akan berisiko mengalami anemia.
Pasalnya tidak ada usia khusus.
Bahkan sejak dari bayi pun dokter bisa menjumpai anak yang menderita anemia.
Sementara anemia pada remaja wanita biasanya terjadi pada usia-usia setelah menstruasi.
BERITA LAIN >>> Vaksinasi untuk Cegah Anemia Pada Anak, Adakah? Begini Jawaban Dokter Spesialis Anak
Anemia merupakan kasus gangguan pada darah yang umum terjadi akibat kekurangan sel darah merah.
Anemia yang terjadi pada anak bisa mengakibatkan anak tampak lesu dan tak bersemangat selama menjalankan aktivitas.