Kala itu Gabriella Fallopia, dokter dari Italia, membuat sarung linen yang berukuran pas dan melindungi permukaan kulit penis.
Tujuannya untuk mencegah penyakit sifilis.
Kemudian di tahun 1600-an, seorang dokter kerajaan Inggris yang bernama dr. Condom atau Earl Condom, mulai memperkenalkan corong untuk menutupi penis untuk melindungi King Charles II dari penularan penyakit kelamin.
Ada pendapat yang mengatakan nama kondom diambil dari nama dr. Condom tersebut.
Dalam perkembangannya, kondom memang terus mengalami evolusi bentuk dan penyesuaian agar tujuan utamanya mencegah kehamilan tak diinginkan dan penularan penyakit bisa tercapai.
Selain itu, kondom kekinian juga dibuat sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi kenikmatan dalam berhubungan seks antar pasangan. (Tribunhealth.com/Kompas.com)