TRIBUNHEALTH.COM - Terdengar suara dentuman misterius dari bawah tanah rumah warga Dusun Tengah, Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Melansir Tribunnews, suara misterius yang menggegerkan warga itu terjadi pada Sabtu (12/8/2023) sekira pukul 09.45 WIB.
Kini, pemilik rumah yang merasakan suara dentuman memilih mengungsi.
Pasalnya, mereka khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Baca juga: Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Dilaporkan Buntut dari Ngomong Kentut Bau, Warga Tegal Tak Tinggal Diam
Ummal, seorang warga di Kecamatan Lenteng membenarkan adanya suara dentuman misterius tersebut.
"Iya benar, bukan getaran tapi seperti suara ketukan di bawah tanah, rumah warga terdengar jelas," ujarnya saat dihubungi TribunMadura.com.
Dikatakannya, suara dentuman misterius itu terjadi berulang kali, yakni sejak pukul 09.45 WIB hingga pukul 10.30 WIB.
"Itu kata warga yang dekat rumahnya sudah dua kali terjadi seperti itu," tandasnya.
Ada 5 rumah yang dengar suara dentuman misterius
Mengutip TribunMadura.com, ada lima rumah warga yang mendengar suara dentuman dari bawah tanah.
Lima rumah itu yakni milik Jakfar, Jazuli, Badrun, Ramli, dan Naim.
Untuk sementara, warga yang merasakan getaran aneh dan mendengar suara dentuman misterius diimbau mengungsi ke tempat lain.
"Petugas mengimbau kepada warga sekitar untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman," ujar Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti Sutioningtyas.
Baca juga: Kisah Cinta Kepsek SMK Al-Iman 1, Fajrul Nikahi Muridnya Dila Santika, Begini Kronologi Hubungannya
Bupati ajak warga berdoa
Merespons adanya kejadian suara dentuman misterius, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi langsung mendatangi lokasi.
Dalam kunjungannya itu, Fauzi meminta warga di sekitar lokasi untuk tetap tenang dan juga waspada.
Ia juga meminta warga berdoa agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Tadi saya sudah sampaikan di lapangan, masyarakat tenang saja, tidak usah panik, dan banyak berdoa," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (13/8/2023).
Dikatakan Fauzi, ia telah mengutus Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep untuk datang ke lokasi.
Ia meminta petugas menetap di lokasi untuk mengantisipasi hal lain yang tak diinginkan.
"Waktu ada dentuman saya utus BPBD kemarin, setelah BPBD datang dentumannya berhenti."