Atas jawaban komandannya tersebut, warganet pun turut terbawa emosi.
Sementara itu, video ini pun mendapat banyak komentar dari para netizen.
Baca juga: Berniat Putuskan Hubungan Terlarang dengan Pak Kades, Wanita Ini Dianiaya hingga Bersimbah Darah
@rismantodavid "Komandannya pecat saja..gak ada respon yang baik dan seharusnya membuat tenang korbanya."
@chelomeo "Sungguh tak pantas menjadi seorang komandan dengan memberikan jawaban seperti itu. Gantikan dan PECAT saja!"
@iwanthesaid' "Kondisi cuaca tidak memungkinkan karena ombak besar sekali... Jarak komandannya jauh banget kayaknya ya? Padahal langit cerah2 aja di videonya."
@saipuljamal "Ini video ke upload berarti mereka selamat ? Alhamdulillah."
Belum diketahui pasti bagaimana nasib dari ABK tersebut.
“Harusnya sang komandan bisa bersikap seperti petugas 911 yang bisa mengedem ngedem para korban agar nggak panik… Lah ini malah jawabannya kayak gitu.. wiss orang prongesional blass..” tulis @yudikuncoro505.
“Komandan syapa iniiii heran bet dahh. Setidaknya berikan rasa percaya kepada mereka kalo yg di darat bakalan usahain semaksimal mungkin utk nolong. Hemmm,” tulis @NnKimmy_lalala.
Baca juga: Kisah Nenek Berusia 100 Tahun Menikah dengan Pria Berusia 33 Tahun, Pernikahan Nenek ke-23
“Di Indonesia, nyawa orang gak ada harganya. Sedih liat negara sendiri. Beda banget sama negara lain, yang langsung sigap ketika orang membutuhkan pertolongan,” komentar pengguna Twitter dengan akun @keteklembab.
@sijeuniimo turut berkomentar. “Indeed. Di US ya kak orang update patah hati terus blg gak kuat mo mati aja, orang lain yg liat lgs telepun petugas terus dalam hitungan menit tuh petugas bakal datang ke tpt orgnya, life is matter.”
"Pernah jg pas kuliah di Korea ada gempa, dlm itungan menit mahasiswa asing dpt tlp dri petugas masing2 negara, ditanyain keadaaanya, lagi di mana, udah aman belum, butuh apa, dikirimin bantuan juga, saya tunggu mpe seminggu gak ada apa2 hedew, padahal kan hrsnya dicek ada di mana apakah udah ngungsi dkk," tulisnya.
Pemilik akun @m_rinandar menjelaskan bahwa tim SAR memang perlu mempertimbangkan keselamatan.
“Dalam etika SAR / evakuasi memang seharusnya mengutamakan keselamatan sang penolong terlebih dahulu (faktor cuaca, kondisi sekitar dll), baru setelah itu langkah penolongan. Kalo 2-2 nya selesai di laut sih jadi lebih ribet lgi, di komentar malah banyak yg menyalahkan si penolong,” katanya.
Sementara pemilik akun @Tebe131 menyebut para penumpang kapal Intan Berlian telah diselamatkan oleh kapal lain yang kebetulan melintas.
(*/tribun-medan.com) (TribunHealth.com)