Mereka terpisah jarak 1.200 km.
“Awalnya kami hanya berteman, tapi kemudian kupikir mungkin aku menyukainya."
"Aku sangat bersemangat saat memikirkannya, dan banyak melamun, membayangkan seperti apa masa depan jika kami bersama."
"Tapi aku ragu."
Baca juga: Kasus Polisi Tembak Polisi Kembali Terjadi, Densus 88 Sebut Tidak Ada Kesengajaan: Kelalaian Anggota
"Aku takut jarak geografis membuat kami tidak bisa dekat satu sama lain, takut dia berbohong, bagaimana jika itu adalah orang yang sama sekali berbeda di dunia nyata,” kenang Brenda.
Mengetahui Brenda ragu untuk melihat Isaiah secara langsung, ibunya menawarkan diri untuk menemui Isaiah lebih dulu.
Isaiah tinggal di Georgia, sementara ibu dan adik Brenda tinggal di Ohio.
Jaraknya sekitar 50 menit dari tempat Isaiah bekerja.
Brenda setuju, jadi ibu dan saudara perempuannya membuat janji dengan Isaiah untuk makan malam, dan melapor kembali padanya setelah pertemuan.
Ibunya langsung setuju ketika ketemu dengan Isaiah.
“'Kamu akan menikah dengan pria ini!', kata ibuku setelah kembali."
"Aku terkejut, ibu biasanya tidak pernah mengatakan itu."
"Jadi aku tahu dia pasti orang yang sangat spesial,” ujarnya."
“Saya sangat gugup,” kenang wanita itu.
Dari 'orang asing' jadi suami
“Pada kencan pertama, kami berjalan-jalan di tepi sungai, dan dia bahkan membuatkan beberapa hadiah."
"Itu sangat manis."
"Hari itu, aku menyadari bahwa datang menemuinya dan bersamanya adalah pilihan yang tepat dalam hidupku.”
Dan seperti yang diprediksi ibunya, hanya beberapa bulan setelah bertemu, Isaiah
melamarnya.
Mereka menikah pada Juni 2010.
Baca juga: Salah Sasaran, Korban Jambret di Kebayoran Justru Diamuk Massa, Dikira Pelaku Pencurian