Ia mengatakan sudah tiga kali mengalami pengurangan usia secara administrasi dengan alasan pekerjaan dan kebutuhan lainnya.
Ia pun mengaku sebanyak tiga kali ikut pelatihan militer saat zaman kemerdekaan di Pangalengan dan Bandung.
"Alhamdulillah selalu diberi kesehatan dan kekuatan oleh Allah. Mau kerja atau usaha di mana pun, asalkan berkah. Kebetulan saya bisa buat lumpia, ya bikin lumpia saja."
Baca juga: Kapan Prediabetes Berkembang Jadi Diabetes? Simak Penjelasan Dokter Berikut Ini
"Pakai resep yang dipakai ya yang waktu di Semarang. Sampai sekarang, setelah puluhan tahun, berusaha konsisten dan menjaga rasa dan kualitas," kata Aki Khoerudin.
Selama bulan Ramadan di sepanjang pinggiran jalan Karawitan yang menyambung dengan Guntursari Wetan memang dengan mudahnya masyarakat menjumpai gerobak-gerobak penjual lumpia.
Namun di hari-hari biasa, tampaknya hanya Aki Khoerudin yang setia menjual lumpia basah dan kering di kawasan ini.
Hari semakin siang, pembeli kian ramai. Aki Khoerudin biasanya menutup gerobaknya pada siang hari setelah berjualan sejak pukul 07.00 WIB.
Kemudian ia pun kembali pulang ke rumahnya di kawasan Gumuruh, menyiapkan untuk berjualan keesokan harinya.
(TribunHealth.com/TribunJabar.id)