Dalam menjalankan ritual, AN tak sendiri, tetapi membawa dua orang untuk membantunya.
Prosesi ritual itupun dilakulan dalam keadaan gelap gulita, hanya bermodalkan senter yang dibawa oleh AN.
Seingat Jaenudin, penampilan AN saat itu bergaya layaknya seorang yang agamis.
"Gelap di sana (danau), cuma dia (orang yang mengobati) yang bawa senter. Dia kesana pake peci putih terus pake iketan gitu lah (sorban)," pungkasnya.
Setelah segala sesuatunya sudah siap, MDP pun dimasukkan ke bagian pinggir danau.
Ada yang bertugas memegangi dan ada yang bertugas membacakan sholawat.
Akan tetapi, malapetaka itu terjadi, MDP dan dua orang lainnya tenggelam dan ditemukan tewas pada keesokan harinya setelah dilakukan pencarian oleh tim SAR gabungan, Jumat (14/7/2023). (Tribunhealth.com)