TRIBUNHEALTH.COM - Wasir atau hemoroid merupakan pembengkakan atau pembesaran pada pembuluh darah di bagian akhir usus besar (rektum) dan anus.
Wasir dapat terjadi di segala usia, akan tetapi kondisi ini sering dialami oleh orang dengan usia 50 tahun ke atas.
Kondisi ini biasanya menimbulkan keluhan berupa rasa tidak nyaman, gatal, hingga perdarahan dari anus.
dr. Andreas Cahyo Nugroho, Sp.B menuturkan jenis-jenis penyakit wasir yang diketahui secara medis dibagi menjadi dua.
Hal tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Bedah, dr. Andreas Cahyo Nugroho, Sp.B yang dilansir TribunHealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health.
Baca juga: Memiliki Gaya Hidup Tidak Sehat Menjadi Faktor Penyebab Terjadinya Wasir, Begini Ulasan dr. Andreas
Baca juga: Mudah Marah dan Stres Dapat Memperberat Kondisi Ibu Hamil yang Mengalami Hipertensi
1. Hemoroid Internal
dr. Andreas Cahyo Nugroho, Sp.B menjelaskan, hemoroid internal sebanyak 40 persen terjadi tanpa gejala.
Gejala yang biasa muncul hanyalah gatal-gatal pada dubur atau keluar cairan bening.
Sedangkan 60 persennya sudah menimbulkan rasa nyeri atau perdarahan.
Untuk diagnosa pastinya harus melalui tahap pemeriksaan dokter untuk didiagnosa dari anamanesis, kemudian pemeriksaan fisik, dan melakukan anuskopi yaitu di teropong pada anus bagian dalamnya.
Menurut dr. Andreas Cahyo Nugroho, Sp.B, berdasarkan keparahannya pada hemoroid internal dibagi menjadi empat derajat atau grade.
Baca juga: Kenali 6 Tanda Tubuh Kelebihan Sampah, dr. Zaidul Akbar Sarankan Detox dengan Puasa
- Derajat pertama
Pada derajat pertama, hemoroid hanya mengeluarkan darah saja, terkadang disertai gatal-gatal.
- Derajat kedua
Pada derajat ini, selain adanya perdarahan sampai ada benjolan yang keluar.
Akan tetapi benjolan yang keluar itu bisa masuk sendiri ke dalam anus secara spontan.
Baca juga: dr. Zaidul Akbar Bagikan Resep dan Cara Mengolah Nanas, Dinilai Bisa Jadi Obat Sinusitis
Baca juga: dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG Imbau untuk Hindari Hal Berikut Saat Ibu Hamil Alami Hipertensi
- Derajat ketiga
Pada derajat ini hampir sama dengan derajat kedua, yaitu perdarahan dan keluar benjolan, tapi benjolan tersebut harus dimasukkan secara manual dengan jari.
- Derajat keempat
Derajat keempat, terjadi perdarahan, benjolan keluar dan tidak bisa dimasukkan lagi.