Hingga pada 2003, ia mulai merintis usaha di kampung halaman.
Kala itu ia mulai belajar membuat tahu lalu ia pasarkan.
Usaha Suginem terus berkembang meski prosesnya tidak selalu mudah.
Pada akhirnya, Suginem mampu membeli sebidang tanah yang lantas dibangunnya menjadi pabrik tahu milik sendiri.
Dari sebuah usaha kecil, pabrik tahu milik Suginem berkembang pesat dan punya banyak pegawai.
Baca juga: Prajurit TNI Bunuh Ayah Kandung Karena Kesal Tak Diberi Uang, Ditemukan Lima Tusukan di Tubuh Korban
Kini pabrik tersebut bisa memberikan penghasilan yang sangat layak untuk Suginem.
Per harinya, Suginem bisa meraih omset hingga Rp 3 juta.
“Omzet sehari ya bisa Rp 3 juta tapi kadang juga Rp 2,5 juta. Kalau pas sepi banget ya Rp 1 juta ke atas,” ungkap Suginem.
Maka bisa dihitung penghasilan Suginem per bulannya hampir menyentuh angka Rp 100 juta.
Ketika ditanya mengenai rahasia kesuksesannya, Suginem hanya menjawab jika semua berkat ia mengemis pada Allah.
“Ngemisnya ke Allah, enggak minta ke siapa-siapa,” terang Suginem.
Kini pabrik tahu milik Suginem telah ia wariskan pada sang anak.
Karena faktor usia, Suginem tak lagi bisa mengelola pabrik tahu tersebut.
Namun berkat pabrik itulah ia bisa menyekolahkan anak hingga kuliah.
(TribunHealth.com/PP)