Selain Gaya Hidup, Kolesterol Tinggi Bisa Disebabkan Faktor Genetik, Dokter: Penanganannya Berbeda

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ilustrasi skrining kolesterol

Bagi orang lain yang tidak memiliki predisposisi genetik ini, kolesterol tinggi juga bisa terjadi karena kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat.

Itu bisa karena kebiasaan makan yang buruk, kurang olahraga, diabetes, dan mungkin merokok dan gaya hidup yang tidak banyak bergerak.

Jadi, untuk pasien tersebut, modifikasi gaya hidup akan berhasil dan jika mereka sangat ketat dalam modifikasi gaya hidup, mereka dapat memiliki kadar kolesterol normal tanpa obat-obatan, menurut Dr Chaudhury.

Diet yang tidak sehat berkontribusi terhadap kolesterol tinggi

ilustrasi seseorang yang mengalami gejala kolesterol tinggi (health.kompas.com)

Dr. Purohit menjelaskan bahwa pola makan yang tidak sehat juga berkontribusi terhadap kolesterol tinggi.

“Diet yang kaya lemak jenuh (misalnya daging unggas babi dengan kulit telur utuh, susu tanpa lemak, minyak kelapa, minyak sawit, dan sebagainya) dan lemak trans (kue, donat, kue kering, keripik kentang, popcorn mentega, dan lain-lain) meningkatkan risiko kolesterol tinggi,” kata Dr Purohit.

“Pedoman diet menyarankan untuk membatasi asupan kolesterol hingga kurang dari 300 mg per hari,” tambahnya.

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)