Nunung mengaku ia masih harus bekerja lantaran anak-anaknya belum mapan.

Ada sekitar 50 anggota keluarga yang hidup bergantung pada Nunung.

"Yaiyalah tambah stres, kalau dipikir tambah stres, akhir-akhir ini saya keluar masuk rumah sakit terus kan bukan hanya kanker aja, ada penyakit yang lain," ungkap Nunung.

Setelah pulang dari rumah sakit, Nunung selalu kesepian melihat kondisi rumah yang tak seramai biasanya.

"Kalau pulang sepi, saya tambah nelongso," ujar Nunung.

"Aku selalu ngeluh ke suami nanti kalau aku kemo gimana ya dia bilang ‘ya gapapa nanti pake topi’ itu aja," ungkapnya.

Nunung tahu betul bahwa proses kemoterapi tidak dilakukan sekali lalu selesai, itu adalah proses penyembuhan yang panjang.

"Kemo kan gak selesai operasi sudah, itu kan panjang," ucap Nunung.

Meski ada ketakutan dan kesedihan menghadapi nasib dirinya divonis kanker, Nunung ada perasaan lega karena sudah memeriksakan benjolannya.

Baca juga: Katanya Susu Kedelai Bisa Menurunkan Testosteron Pria, Bagaimana dengan Konsumsi Tempe Setiap Hari?

Ia hanya tinggal menunggu hasil pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui seberapa parah benjolan kanker yang ada di tubuhnya.

"Kemarin ketemu dokter saya udah berusaha tegar, jadi saya udah sedikit lega dan percaya," tuturnya.

Awalnya Cuek

Meski sempat curiga karena ada riwayat kanker di keluarganya, Nunung sempat berpikiran positif bahwa itu hanya benjolan biasa.

"Sebetulnya udah lama aku pikir awalnya benjolan biasa aja, karena selama ini gak ganggu. Aku ada curiga karena keluarga aku ada generik cancer, ibu, bapak sama kakak dia sama kayak saya juga," ujar Nunung dikutip Tribunnews.com dari YouTube MOP Channel, Kamis (2/2/2023).

Nunung menuturkan bahwa lama kelamaan benjolan tersebut sangat sakit dan mengganggu aktifitasnya sehari-hari.

"Awalnya saya diemin tapi ko ganggu di ketiak makin gede sampai bawa tas aja udah gak kuat," ungkap Nunung.

Sempat tak berani bicara ke keluarga khususnya suami soal benjolan itu, Nunung akhirnya jujur dan langsung dibawa ke rumah sakit oleh suaminya.

Nunung masih ingat betul, dokter yang menanganinya adalah dokter yang sama ketika menangani kakaknya yang meninggal karena kanker.

Baca juga: Kondisi Kesehatan Bibir Perlu Diperhatikan sebelum Tindakan Laser, Ini Penjelasan dr. Satya Perdana

"Saya gak berani ngomong ke keluarga, akhirnya aku bilang ke suami karena aku pikir awalnya ini bukan apa-apa. Suami nyaranin ke dokter akhirnya ke rumah sakit, kebetulan dokter yang nanganin saya dia yang nanganin kakak," beber Nunung.

"Akhirnya dokter cek terus dia curiga karena ada turunan akhirnya harus USG dan mamografi itu dulu, setelah selesai bener ini benjolan udah 2cm," ucapnya.