TRIBUNHEALTH.COM - Kim Jong Un, diktator Korea Utara penjarakan balita seuumur hidup, berikut ini alasannya.
Melansir TribunMedan, kejadian menghebohkan datang dari negara Korea Utara setelah balita berumur 2 tahun dihukum penjara seumur hidup.
Penyebabnya lantaran orangtua dari balita tersebut memiliki Alkitab di rumahnya.
Melansir laman Kompas.com, Kamis (1/6/2023) pemerintahan Kim Jong Un terus mengeksekusi dan menyiksa para penganut agama.
Baca juga: Banyak Pria yang Tertipu Penampilan, Sosok Wanita Cantik Ini Ternyata Aslinya Laki-laki
Orang yang tertangkap membawa salinan Alkitab di Korea Utara tersebut akan menghadapi hukuman mati.
Sementara itu, keluarga mereka termasuk juga anak-anaknya akan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Laporan yang dirilis oleh organisasi non-pemerintah Korea Future ini menyoroti pemenjaraan sebuah keluarga pada tahun 2009 berdasarkan praktik keagamaan mereka dan kepemilikan Alkibat oleh orangtua.
"Seluruh keluarga, termasuk bayi berusia dua tahun, dijatuhi hukuman seumur hidup di kamp penjara politik," tulis laporan itu.
Dilaporkan, hanya ada sejumlah kecil lembaga keagamaan yang terdaftar secara resmi di Korea Utara, termasuk gereja.
Lembaga keagamaan tersebut beroperasi di bawah kontrol negara yang ketat dan sebagian besar berfungsi sebagai pajangan bagi turis asing.
Baca juga: drg. Zaida Dahlia: Salah Satu Penyebab Terjadinya Gigi Berlubang ialah Sikat Gigi yang Kurang Tepat
Pada Oktober 2021, Korea Future juga merilis laporan yang merinci pelanggaran kebebasan beragama setelah mewawancarai 244 korban.
Dari para korban yang diwawancarai, 150 orang menganut Shamanisme, 91 orang menganut agama Kristen, satu orang Cheondoisme, dan satu orang penganut keyakinan lain.
Usia para korban berkisar dari hanya dua tahun hingga lebih dari 80 tahun, sedangkan wanita serta anak perempuan menyumbang lebih dari 70 persen dari korban yang didokumentasikan.
Laporan tersebut menemukan bahwa pemerintah Korea Utara menuduh individu terlibat dalam praktik keagamaan, melakukan kegiatan keagamaan di Tiongkok, memiliki barang-barang keagamaan, melakukan kontak dengan orang beragama, dan berbagi keyakinan agama.
Akibatnya, orang-orang ditangkap, ditahan, kerja paksa, dan disiksa.
Baca juga: Viral, Pria Ini Gagalkan Perampokan Bank dengan Memberikan Pelukan Hangat pada Perampok
Baca juga: Viral Kisah Derlin Siswa SMA yang Bangun Jam 1 Pagi Buat Kue untuk Dijual Demi Penuhi Kebutuhan
Dikuti dari Telegraph, rezim Korea Utara telah mencoba membasmi Kekristenan selama beberapa dekade.
Ini disebabkan karena ketakutan akan pengaruh gereja setelah mempelajari perannya dalam runtuhnya Tirai Besi di Eropa pada 1980 an.
Diperkirakan antara 50.000 hingga 70.000 warga Korea Utara ditahan di penjara karena kepercayaan Kristen mereka, menurut Open Doors USA.
Beberapa penyintas yang dipenjara karena ajaran Shamanisme juga menggambarkan kondisi mengerikan di kamp penjara.
Mereka bersaksi telah dipukuli, dipaksa dalam posisi stres, dan diberi makanan yang terkontaminasi.
Baca juga: Inilah Sosok Baik Hati yang Viralkan Kisah Siswa SD Pindah ke SLB Akibat Dibully Oleh Teman