TRIBUNHEALTH.COM - Sudah tidak asing kita mendengar tentang talasemia.
Namun masih banyak individu yang belum memahami apa itu talasemia.
Talasemia bisa terjadi pada siapa saja?
Dokter spesialis penyakit dalam di Siloam Hospital Kebon Jeruk, dr. Sandra Utami Widiastuti menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube KompasTV.
"Talasemia itu bukan penyakit yang menular. Jadi talasemia ini suatu penyakit yang disebabkan karena kelainan genetik, maka yang mengalami talasemia ini adalah orang-orang yang dilahirkan dari orangtua yang memiliki gen talasemia sendiri," kata dr. Sandra Utami
Baca juga: Mengenal Thalasemia dan Hubungannya dengan Anemia yang Dipaparkan dr. Sandra Utami Sp.PD
Jika seorang lahir dari salah satu orangtua yang memiliki kelainan genetik untuk talasemia, maka anak yang dilahirkan ini memiliki risiko untuk mengalami talasemia minor.
"Tetapi kalau kedua-duanya orang tua itu memiliki genetik talasemia, maka ada kemungkinan anak ini juga lahir sebagai talasemia yang mayor," imbuhnya
Kapan talasemia bisa dideteksi?
"Biasanya talasemia itu dideteksi setelah 6 bulan masa kehidupan. Jadi kalau seorang bayi lahir, biasanya 6 bulan pertama itu belum kelihatan," lanjutnya
Baca juga: dr. Rogatianus Jelaskan Penyebab Mudah Hancurnya Sel Darah Penderita Thalasemia
Mengapa belum kelihatan?
"Karena pada usia sampai 6 bulan itu masih ada yang namanya Hb Fetus (HbF), jadi artinya hemoglobin yang dibawa dari sejak kelahiran sampai usia 6 bulan.
Setelah usia 6 bulan, biasanya Hb Fetus (HbF) ini mulai hancur atau hilang.
Kemudian digantikan dengan Hb dewasa.
"Dan disinilah proses ini dimulai terlihat. Karena Hb dewasa yang dibentuk pada pasien-pasien talasemia itu kualitasnya tidak baik," ujar dr. Sandra Utami
Sehingga mulai kelihatan bila anak ini pertumbuhannya kurang baik, cranky sekali, mulai terlihat gejala anemia, terlihat kuning dan sebagainya.
Jadi, biasanya talasemia terdeteksi pada usia 6 bulan sampai 2 tahun pertama,
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan dr. Sandra Utami Widiastuti, Sp.PD. Seorang dokter spesialis penyakit dalam Siloam Hospital Kebon Jeruk.
(TribunHealth.com/PP)