Trend dan Viral

Elit Gerindra Bocorkan Isi Pembicaraan Presiden Panggil Prabowo usai Gibran Disidang Elit PDIP

Penulis: dhiyanti.nawang
Editor: dhiyanti.nawang
Pertemuan Presiden dengan Prabowo Subianto di Istana Bogor

Namun secara logika, kata dia, pertemuan tersebut kemungkinan kecil membicarakan politik.

Sebab, pertemuan itu hanya seputar kedinasan Prabowo sebagai pambantu Jokowi di kabinet.

"Jadi itu tadi logikanya kalau pertemuan ini pertemuan soal dinas secara logisnya tidak ada pembicaraan hal-hal di luar kedinasan," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) menilai adalah hal yang wajar Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Bogor, Kamis (25/5/2023) ini.

Mulanya, Pratikno mengatakan dirinya tidak tahu apa yang dibicarakan dalam pertemuan itu karena tidak mendampingi Presiden Jokowi.

Baca juga: Terkuak Alasan Viky Siswa SMA Jalan Kaki 16 km Jadi Viral: Ada Unsur Sengaja

"Tapi kalau bertemu antara Presiden dengan menterinya kan biasa," kata Pratikno di Kantor PBNU, Jakarta Pusat.

Pratikno mengatakan tidak membaca jadwal Presiden Jokowi hari ini. Namun, dia tetap menilai pertemuan Presiden Jokowi dan Prabowo adalah hal yang wajar.

"Ya menurut saya wajar-wajar saja presiden bertemu, dan pak presiden memanggil menterinya kan biasa saja," pungkasnya.

Projo tunggu sikap Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) diyakini masih mengusahakan duet antara Ganjar Pranowo dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024.

Hal itu diungkapkan Ketua Umum relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi, Rabu (24/5/2023).

Duet tersebut, menurut Budi, merupakan duet paling ideal.

“Masih berupaya. Waktu masih ada kok, masih ada lima bulan kok (sebelum pendaftaran capres-cawapres ke KPU)."

Baca juga: 10 Gejala Awal Kanker: Demam saat Malam Hari, Berat Badan Turun, hingga Hilang Nafsu Makan

"Usaha ke sana tetap, upaya tetap ada, keinginan tetap ada. Kalau soal hasilnya nanti itu soal takdir. Kan semua punya takdir, sejarah,” kata Budi Arie dikutip dari Kompas.com.

Ia mengungkapkan, sejak awal Jokowi ingin memadukan Ganjar dan Prabowo untuk kontestasi elektoral ke depan.

Namun, situasi politik saat ini membuat langkah itu terganjal.

Pasalnya, PDI-P sudah mengusung Ganjar sebagai capres.

“Cuma kalau lihat dinamika ini kan jadi agak complicated,” ujar Budi.

Dikatakan Budi, saat ini Jokowi belum sepenuhnya memberikan dukungan pada Ganjar.

Apalagi baru ada dua parpol parlemen yang mengusung Ganjar sebagai capres, yaitu, PDI-P dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Halaman
123