Meski sudah mendengar kisah jalan kaki itu, Darwin mengatakan, Viky tidak memberi tahu nama sekolahnya.
Baca juga: PILU, Ini Kronologi Ibu Muda Korban KDRT Malah Jadi Tersagka hingga Ditahan
"Makanya pas ditanya (SMAnya?), di Bojongsari, Bojongsari saja. Saya bilang sekolah kan ada namanya, apa namanya. Enggak tahu dia juga, ditanya, Bojongsari aja. Kan sekolah ada namanya yak," ujar Darwin.
Meski dikabarkan ekonominya pas-pasan, keluarga Viky nyatanya tak pernah mengajukan diri sebagai penerima bantuan.
"Emang dia enggak pernah mengajukan. Mungkin waktu itu usahanya emang enak kata dia, 'dulu usaha saya enak Pak bisa bangun rumah gini-gini' kan gitu,"
"Kalau dia mau mengajukan ke RT kan bisa saja, cuma dia orangnya kan tertutup. Orang tuanya jarang keluar. Pas saya tanya lingkungan, dia menyendiri aja gitu, Pak RT kan enggak tahu," kata Darwin.
Dalam kunjungannya ke rumah keluarga Viky, Darwin mengaku memberikan bantuan berupa beras 50 kilo.
"Saya sudah bantu beras yang 50 kilo, Pak Camat juga ngasih uang buat istrinya,"
"Kemarin Pak Wakil ngasih sepeda. Jadi intinya dia mau sekolah nanti dibantu di universitas, dia mah senanngnya IT, jadi di UT nanti mungkin Pak Wakil kerja samanya," ucap Darwin.
Baca juga: FAKTA Pria Bujang Dimutilasi dan Potongan Tubuhnya Tercecer di Solo hingga Sukoharjo
Di sisi lain, Viky sempat bercerita mengenai sikap teman-temannya yang melihat dirinya berjalan kaki 16 Kilometer ke sekolah.
Ia mengakui banyak teman meledek meskipun ada pula yang bersikap baik kepada dirinya.
Namun, Viky tidak menanggapi ledekan teman-temannya. Ia juga tidak marah mendengar ledekan tersebut.
Viky harus menempuh jarak nyaris 16 Km pulang pergi demi menuntut ilmu.
Selama dua tahun, Viky yang tinggal di Ciputat terpaksa berjalan kaki ke sekolah di daerah Bojongsari Lama.
Bukan tanpa alasan, Viky mengaku hal tersebut dilakukan karena ia tak memiliki ongkos.
Kepada TikTokers dengan akun @terdalam_, Viky mengaku teman-temannya berperilaku baik.
Namun ada juga yang tidak.
"Ada yang baik ada yang enggak," ucap Viky.
"Biasa kayak banyak yang ngeledekin," kata Viky.
"Tapi Viky diam saja, enggak apa-apa," imbuhnya.
Lalu Viky mengatakan meski ia kerap menunggak bayaran, namun guru-guru dan kepala sekolahnya bisa mengerti.