Dari Sisi Medis, Normalkah Payudara Besar Sebelah? Waspada jika Disertai Gejala Lain

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi seorang wanita yang merasa payudaranya memiliki ukuran yang berbeda satu sama lain

TRIBUNHEALTH.COM - Bentuk tubuh antara satu orang dan yang lainnya tentu akan berbeda, tak terkecuali pada area pribadi seperti payudara.

Bentuk, tekstur, warna dan ciri payudara seorang wanita tentunya akan unik dan berbeda dengan payudara orang lain.

Tapi bagaimana jika payudara tampak besar sebelah? Satu sisi payudara tampak lebih besar dibanding payudara yang lain.

Dari segi medis, apakah itu normal dan kapan harus mulai khawatir?

Normal dan sangat umum

Kanal kesehatan India Times memberitakan, memiliki payudara asimetris sangat umum.

Faktanya, lebih wanita yang memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda dibanding yang simetris.

ilustrasi melakukan pemeriksaan pada payudara (health.kompas.com)

Penyebab umum: gen dan perubahan berat badan

Sekalipun itu bukan penyebab kekhawatiran, Anda mungkin ingin tahu mengapa kedua payudara terlihat sedikit berbeda.

Salah satu faktornya adalah gen.

Jadi jika ibu dan nenek Anda memiliki payudara yang tidak simetris, Anda mungkin juga memilikinya.

Baca juga: Wanita yang Tidak Menyusui Memiliki Faktor Risiko Lebih Tinggi Menderita Kanker Payudara

Alasan lainnya adalah berat badan.

Payudara sebagian terdiri dari lemak bersama dengan jaringan ikat dan saluran susu.

Jadi ketika seseorang menambah atau mengurangi berat badan, penumpukan atau penurunan lemak tidak terjadi secara merata di seluruh tubuh, dan hal yang sama berlaku untuk kedua payudara.

Jika Anda hamil, payudara Anda mungkin menjadi tidak rata dan tumbuh lebih besar dan terkadang tampak miring.

Ini karena tubuh sedang bersiap untuk menyusui.

ilustrasi seseorang yang mengalami masalah payudara (kompas.com)

Kondisi medis yang kurang umum

Kondisi medis yang kurang umum yang menyebabkan payudara tampak asimetris termasuk skoliosis, kelengkungan tulang belakang, atau kelainan bentuk pada dinding dada.

Namun, faktor-faktor ini kurang umum daripada genetika dan perubahan berat badan.

Baca juga: Hati-hati, Penggunaan KB Bisa Meningkatkan Risiko Terjadinya Kanker Payudara

Waspada jika disertai gejala lain

Halaman
12