"Suami banyak memberikan semangat dan meyakinkan saya. Dia selalu mengajai saya untuk menyelami ketakutan, baru setelahnya membuat penilaian. Contohnya, saat kami jalan bersama, saya selalu menolak karena takut kalau dia akan malu. Ternyata itu semua hanya perasaan saya saja," tuturnya.
Hikmah menuturkan cacat mata yang dialami sudah sejak lahir.
Orangtua Hikmah sempat berusaha mencari pengobatan medis, namun tak berhasil.
"Saya mengalami kebutaan sebelah mata sejak lahir. Ayah ibu sudah berkali-kali membawa saya ke rumah sakit sejak kecil. Keadaan ini membuat saya selalu diejek," curhat Hikmah.
Hikmah tak fokus pada kekurangan, melainkan menjadikannya sebagai semangat untuk membuat orang di sekitar menjadi bangga.
"Kadang-kadang saya merasa down, tapi saya selalu menguatkan diri meski ada kekurangan. Saya juga harus membuat orang di sekeliling bangga dengan pencapaian hidup saya. Saya senang melihat orang-orang yang saya sayangi bangga dengan saya," tutur Hikmah.
Kini dirinya mensyukuri kehadiran suami yang selalu mendukung fisik dan mentalnya.
"Saya bersyukur suami sangat baik dan selalu menjaga fisik dan mental saya. Nasihat saya, kita harus selalu berdoa dan mendekatkan diri pada Allah agar dikirimkan orang-orang baik di sekeliling dan mendoakan kita juga," pungkas Hikmah.
Dapatkan produk kesehatan di sini
(TribunHealth.com)