Trend dan Viral

Sederet Fakta Dokter Wayan, Tinggal di Rumah Terbengkalai hingga Tolak Tawaran Bersih-bersih

Penulis: Putri Pramestia
Editor: Putri Pramestia
Rumah dokter Wayan yang penu sampah dan terbengkalai

4. Pernah menolak tawaran bersih-bersih rumah

Tahun 2022, warga sekitarnya pernah menawarkan batuan ke dokter Wayan untuk membersihkan rumah bagian depan.

Hal itu dikarenakan bagian depan rumah dokter Wayan nampak dipenuhi semak dan pohon-pohon tidak terawat.

Akan tetapi tawaran dari warga sekitar ditolak oleh dokter Wayan.

“Beliau tidak memperbolehkan. Jadi kami tidak bisa melihat akses ke dalam,” kata Kepala Desa Karanganyar, Udin Nurdin dilansir dari Kompas.com (4/5/2023).

“Kami hanya tahu pada bagian depan,” lanjutnya.

Baca juga: SEA Games 2023 : Voli Putri Vietnam Raih Juara, Timnas Voli Putri Indonesia Salah Pilih Lawan

5. Rumah mewahnya dibangun pada 2011

Nurdin mengatakan, rumah mewah tersebut dibangun tahun 2011.

Akan tetapi saat ini dinding rumah tersebut gelap dan plafon juga gentengnya terlihat sudah bocor.

Pot tanaman berserakan tidak tertata rapi, bahkan salah satu sudut rumah tersebut terlihat ada sampah medis bekas praktik dokter Wayan.

6. Dini hari tetap melayani pasien

Dokter Wayan ternyata juga tetap melayani pasien meskipun larut malam atau dini hari.

Hal ini disampaikan oleh salah satu pasiennya yang bernama Yati, ia mengaku pernah datang mengantar anaknya berobat pada pukul dua dini hari dan dokter Wayan tetap melayaninya.

“Jam dua malam anak saya kejang. DIbawa ke sini (praktik dokter Wayan) alhamdulillah sembuh,” ujarnya seperti dikutip dari Kompas.com (4/5/2023).

Yati juga menyampaikan, banyak yang cocok dengan obat racikan dokter Wayan sehingga warga masih berobat kepada dokter Wayan.

Baca juga: VIRAL Pemuda Berbaju Hijau Nekat Dekati Gulungan Ombak di Pantai Selatan, Begini Nasibnya

7. Peduli kepada kurang mampu

Tetangga yang pertama kali memviralkan kondiri rumah dokter Wayan adalah Ni Luh Permata Arasie. Ia mengungkapkan bahwa dokter Wayan tidak terlalu mempermasalahkan tarif berobat.

“Tarifnya Rp 80 ribu. Namun kadang ada yang bawa cuma Rp 50 ribu, ia terima tanpa menagih kekurangannya,” ucap Ni Luh.

Ni Luh juga menceritakan ada pasien yang membawa uang Rp 50 ribu, dan dokter Wayan pun menanyakan apakah pasien mempunyai uang lainnya.

“(Pasien) dijawab gak. Dokter Wayan bilang ya udah buat kamu aja,” ujar Ni Luh.

Halaman
123