TRIBUNHEALTH.COM - Seseorang yang berbadan kurus belum tentu kadar kolesterolnya juga rendah.
Jangan mentang-mentang kurus sehingga bisa mengonsumsi makanan sebebas-bebasnya.
Berapa kadar kolesterol yang disebut normal dan tinggi?
Dokter spesialis penyakit dalam dari Klinik Indrajana, dr. Edward Faisal menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube Kompas.com.
Klik link berikut dan dapatkan produk yang membantu menjaga kadar kolesterol.
Baca juga: Mengenal Kolesterol serta Faktor yang Mempengaruhi Kadar Kolesterol
"Sebagian besar masyarakat taunya kolesterol itu adalah kolesterol total yang diperiksa sewaktu saja atau sekali. Umumnya diperiksa di klinik, apotik-apotik atau kadang-kadang ada orang yang datang menawarkan jasa periksa kolesterol," ujar dr. Edward Faisal.
"Sebenarnya itu tidak menyatakan kolesterol real, artinya harus diperiksa diambil di darah. Yang diperiksa adalah kadar kolesterol serum," imbuhnya.
Kadar kolesterol normal bagi pasien tanpa komplikasi apapun disarankan di bawah 100 mg/dL.
Biasanya di laboratorium tertulis di bawah 130 mg/dL, tapi idealnya di bawah 100 mg/dL.
Kemudian ada kriteria-kriteria tertentu yang mewajibkan kadar kolesterol di bawah itu, misalnya faktor risiko penyakit jantung.
Baca juga: Tukar Makanan Berikut untuk Atasi Kolesterol, Hindari Kentang Goreng hingga Pilih Ikan daripada Ayam
Jika memiliki faktor risiko penyakit jantung, maka kadar kolesterol yang disarankan adalah di bawah 70 mg/dL.
Bagaimana jika memiliki komplikasi-komplikasi lain, misalnya kencing manis, penyakit jantung, dan hipertensi?
"Itu disarankan kadar kolesterol LDL nya di bawah 50 mg/dL," kata dr. Edward Faisal.
Selain kadar kolesterol LDL, ada juga kolesterol trigliserida.
"Kolesterol trigliserida ini terutama bagi yang suka makan karbohidrat, ia akan meningkat dengan tinggi. Akan tetapi biasanya diikuti dengan peningkatan kadar kolesterol LDL," imbuhnya.
Baca juga: Adakah Obat Herbal yang Bisa Mengatasi Kolesterol? Simak Penjelasan dr. Evi Novitasari
Kapan harus diobati?
"Kadar trigliserida jika ,mencapai 600 mg/dL. Itu kita katakan terjadi Hipertrigliseridemia. Umunya kita obati kadar LDLnya dulu, biasanya trigliserida nya juga akan ikut turun," pungkas dr. Edward Faisal.
Ini disampaikan pada channel YouTube Kompas.com bersama dengan dr. Edward Faisal Sp.PD. Seorang dokter spesialis penyakit dalam dari Klinik Indrajana.
(TribunHealth.com/PP)