Terapi Pencegahan Tuberkulosis Bisa Dilakukan di Faskes I atau Puskesmas

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi pasien tuberkulosis (TB), ini pemaparan Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan, dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P

Tidak hanya aktif berorganisasi, dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P juga aktif dalam berbagai pelatihan kursus.

Pelatihan pertama yang ia ikuti pada tahun 2016 adalah Pertemuan Ilmiah Respirasi Surabaya "Achieving excellence in respiratory disease management."

Kemudian pelatihan terakhir yang diikuti pada tahun 2019 adalah Pelatihan Rehabilitasi Paru "Auxilium Vitae Volterra Spa Center of Weaning and Repiratory Rehabilitation" di Italia.

dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P akan menjawab semua pertanyaan sobat sehat terkait kesehatan paru dan pernapasan.

Pertanyaan:

Bagaimana jika pasien tuberkulosis (TB/TBC) tinggal satu rumah dengan ibu hamil atau lansia?

Melati, Tinggal di Banten.

Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan, dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P Menjawab:

Ibu hamil adalah satu untuk dua nyawa, jadi memang kita sebagai dokter konsen sekali begitu ada pasien tuberkulosis maka harus kita tanya istrinya sedang hamil atau tidak, memiliki anak kecil atau tidak, ada orang tua di dalam satu rumah atau ada orang dengan komorbid.

Apabila memang ada maka akan kita berikan rujukan pada anggota keluarganya untuk melakukan pemeriksaan.

Baca juga: Waspada, Gejala Sakit Kepala yang Harus Menjadi Peringatan! Berikut Kata dr. I Gde Anom Sp.Bs

Ilustrasi pasien tuberkulosis (TBC), begini penuturan Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan, dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P (pixabay.com)

Baca juga: Berikut Sederet Jenis Makanan yang Perlu Dihindari ketika Berbuka agar Asam Lambung Tak Kambuh

Kalau di Indonesia sendiri pemeriksaan untuk anggota keluarga yang lain bukan dilakukan di rumah sakit, namun di fasilitas kesehatan 1 seperti puskesmas.

Di puskesmas sudah terdapat program terapi pencegahan tuberkulosis.

Jadi bukan ke rumah sakit, kalau ke rumah sakit untuk yang sakit.

Pencegahan tersebut levelnya di faskes satu atau puskesmas, sudah ada tugasnya sendiri-sendiri.

Sementara untuk yang sakit bisa ke rumah sakit kalau TB parunya ada komplikasi, tapi kalau TB murni tanpa komplikasi yang lain juga bisa dilakukan di puskesmas.

Klik di sini untuk mengetahui referensi tuberkulosis lebih luas.

Baca juga: Lebih Bahaya Pusing atau Sakit Kepala? Simak Ulasan dr. Zulfa Khairunnisa dan dr. Eric Herrianto

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.