Penilaiannya yaitu setelah 2 bulan pertama kita cek dahak ulang, apabila sudah negatif kita lanjutkan dahulu.
Apabila masih positif nanti kita cek dahak lagi di bulan ketiga, nanti kalau masih positif lagi bisa dilakukan pemeriksaan bakteriologis ulang.
Takutnya terjadi resistensi terhadap pemberian obat TBC yang sesuai paket tadi, bisa jadi dia resisten terhadap salah satu obat atau salah dua atau salah tiga sehingga harus diganti dengan pengobatan TBC yang lainnya.
Prosedurnya seperti ini, selain itu juga harus diperiksa dahulu foto rontgennya seperti apa, jadi ada evaluasi setiap beberapa bulan sekali untuk melihat respon dari pengobatannya.
Kemudian pemantauan berat badan itu cukup penting, untuk orang yang sudah mengonsumsi obat TBC kalau memang benar sembuh dan cocok dengan obatnya biasanya rata-rata berat badannya naik.
Tadinya dia penurunan berat badan misalnya turun 10 kg, pasien bisa kembali seperti semula atau bahkan ada yang lebih gemuk.
Rata-rata untuk pasien diabetes harus dibatasi, jadi boleh naik namun tidak yang terlalu tinggi karena nanti kalau obesitas tidak baik juga untuk kadarnya.
Baca juga: Memahami TB Laten, Seseorang yang Terinfeksi Kuman Tuberkulosis namun Tidak Menimbulkan Gejala
Klik di sini untuk mengetahui referensi tuberkulosis lebih luas.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.