Memahami TB Laten, Seseorang yang Terinfeksi Kuman Tuberkulosis namun Tidak Menimbulkan Gejala

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi penderita tuberkulosis, begini pesan Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan, dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P

Kemudian pelatihan terakhir yang diikuti pada tahun 2019 adalah Pelatihan Rehabilitasi Paru "Auxilium Vitae Volterra Spa Center of Weaning and Repiratory Rehabilitation" di Italia.

dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P akan menjawab semua pertanyaan sobat sehat terkait kesehatan paru dan pernapasan.

Pertanyaan:

Apa benar jika dalam satu rumah ada yang terkena tuberkulosis (TB/TBC) maka anggota keluarga lain yang tinggal satu atap harus dilakukan pemeriksaan?

Lia, Tinggal di Tuban.

Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan, dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P Menjawab:

Jadi memang ada beberapa kelompok risiko untuk yang sekarang.

Eliminasi TB tidak bisa dengan hanya mengobati yang sakit saja.

Disini ada istilahnya TB/TBC laten.

TB laten adalah orang yang terkena kuman TBC tapi tidak menimbulkan gejala, ini yang terkadang terlewat.

Orang yang tidak menimbulkan gejala ini tidak kita lakukan pengobatan pencegahan, nanti suatu akan berkembang menjadi TB yang aktif dan bisa menularkan.

TB laten ini rata-rata adalah orang yang mengalami kontak erat dengan penderita TB satu rumah tersebut.

Contohnya dalam satu rumah ada ayahnya yang terkena TB dan ibunya hipertensi atau sakit gula kemudian ibunya menderita TB laten dan ayahnya TB aktif.

Ibunya tidak diberikan terapi pencegahan TB, suatu saat ibunya akan mengalami penurunan imunitas dan TB-nya menjadi TB yang aktif sehingga bisa menularkan ke orang lain.

Baca juga: Dokter Gigi Jelaskan Efek Samping pada Rongga Mulut jika Muncul Dehidrasi ketika Berpuasa

Profil Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan, dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P (Dokumentasi Pribadi Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan, dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P)

Baca juga: Dokter Kandungan Anjurkan Ibu Hamil Berpuasa padan Trimester Kedua, Ini Sederet Alasannya

Maka dari itu, ini menjadi mata rantai yang tidak akan putus kalau keseluruhannya tidak diobati.

Jadi harus diobati secara total atau keseluruhan.

Untuk yang sakit diberikan terapi pengobatan, untuk yang kontak erat dengan kategori tertentu diberikan terapi pencegahan.

Klik di sini untuk mengetahui referensi tuberkulosis lebih luas.

Baca juga: Ibu Hamil dengan Riwayat Diabetes, Apakah Aman saat Menjalankan Ibadah Puasa? Simak Ulasan Dokter

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.