Bila ditemukan adanya komplikasi, maka penanganan juga perlu disesuikan dengan komplikasi tersebut bersama dokter yang berkompeten dibidangnya.
Hingga kemudian pasien dianjurkan untuk melakukan isolasi khsusus agar tidak menularkan pada orang lain.
Perbedaan Campak dan Rubella
Campak dan rubella adalah penyakit yang sering dianggap mirip namun sebenarnya memiliki karakteristik yang berbeda.
Keduanya sama-sama berbahaya jika dialami oleh seorang anak.
Campak itu akan sangat berbahaya jika terkena pada anak-anak, terutama jika keluhannya sangat berat dan anak tersebut belum mendapatkan vaksinasi.
"Kalau belum dilakukan booster dan tidak ada kekebalan bisa agak berat, sampai ke paru, otak, dan telinga," kata Sindy.
Baca juga: Waspada Terkena Rubella saat Hamil, Dokter Singgung Anak Bisa Lahir Tuli hingga Alami Microchepaly
Lebih terperinci lagi, jika terkena campak jerman maka bahayanya pada ibu hamil.
Namun keluhan yang ditimbulkan cenderung lebih ringan dibanding jenis campak yang lain.
Proses penularan campak jerman ini biasanya didapat dari anak-anak usia sekolah yang kemudian mengenai ibu hamil.
"Ibu hamil yang terkena campak jerman itu bahaya sekali untuk janinnya," ucap Sindy.
Terlebih jika campak ini dialami ibu hamil saat usia kandungan memasuki trimester pertama.
Akibatnya bisa mengalami kongenital rubella syndrom yang mengakibatkan gangguan:
- Jantung
- Kebutaan
Baca juga: Cara Penanganan Dokter untuk Pasien agar Tidak Terjadi Kebutaan Akibat Penggunaan Lensa Kontak
- Tuli.
Untuk itu jangan sampai seorang ibu hamil terkena campak jerman.
Sebagai langkah antisipasinya, pastikan saat anak memasuki usia sekolah mendapatkan vaksinasi campak.
Manfaat Imunisasi
Berbeda jika anak telah mendapatkan imunisasi campak, maka gejalanya sangat ringan.