TRIBUNHEALTH.COM - Campak adalah penyakit yang dapat menyerang area kulit dan dapat menimbulkan komplikasi.
Kondisi ini harus diwaspadai karena bisa berbahaya jika dialami oleh anak-anak.
Meski begitu, keparahan yang ditimbulkan dari penyakit campak bisa diantisipasi jika seorang anak mendapatkan imunisasi.
Baca juga: Apakah Boleh Memberikan Bedak Tabur untuk Mengurangi Rasa Gatal Akibat Infeksi Jamur?
Lantas sejak usia berapa anak bisa mendapatkan imunisasi campak?
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunhealth.com, dr. Sindy Atmadja, M.Ked(Ped), Sp.A. memberikan tanggapannya.
Untuk membantu menjaga daya tahan tubuh anak, klik disini
Ia menerangkan vaksin campak sudah dapat diberikan sejak bayi, tepatnya usia 9 bulan.
"Usia 9 bulan sedini-dininya sebaiknya dikasih vaksin campak," ujar Sindy.
Dengan melakukan imunisasi, maka gejala campak klasik tidak akan dijumpai pada anak.
Menurutnya kasus campak dengan derajat berat (campak klasik) di kawasan Jawa Barat sangat minim.
Baca juga: Ruam Merah Bisa Jadi Gejala Covid-19 pada Anak, Dokter Jelaskan Bedanya dengan Penyakit Campak
Bahkan dikatakan dalam satu bulan hanya 3 kasus saja, walaupun yang diharapkan adalah 0 kasus.
Adapun manfaat jika anak mendapatkan imunisasi walaupun terkena campak ialah:
- Tidak ada demam, jika ada hanya berkisar 37,5 - 38 derajat celcius
- Ruamnya tidak mudah menyebar
- Tidak terlalu lemas
- Jarang terjadi komplikasi (hingga paru dan otak).
Untuk itu Sindy menghimbau agar seluruh anak mendapatkan imunisasi campak.
Baca juga: Ruam Merah pada Campak Muncul 3 hingga 5 Hari setelah Gejala Awal, Begini Ulasan dr. Hari Purwanto
"Jadi penting sekali untuk dilakukan imunisasi campak ini karena jauh sekali perbedaan gejala yang dialami," imbau Sindy.
Campak Klasik
Lebih lanjut, gejala yang bisa timbul jika anak tak mendapatkan imunisasi, adalah: