Biasanya infeksi menular seksual pada wanita ditandai dengan keputihan yang tidak normal.
Oleh karena itu, hindari bergonta-ganti pasangan untuk mencegah terjadinya keputihan tidak normal hingga infeksi menular seksual.
4. Tidak menggunakan pantyliner
dr. Putri Anitasari, Sp.KK, FINSDV imbau untuk tidak terlalu sering dalam menggunakan pantyliner.
Jika tidak dibutuhkan sebaiknya tidak menggunakan pantyliner karena penggunaan pantyliner setiap hari akan menyebabkan area vagina menjadi lembap.
Apabila kondisi ini terus terjadi, maka jamur dan bakteri dapat timbul di area vagina dan sebabkan keputihan tidak normal.
Baca juga: Simak Cara Mengatasi Keputihan Abnormal karena Penggunaan KB IUD menurut Dokter
Baca juga: Jangan Sembarangan Pilih Obat Keputihan, Konsultasi dahulu dengan Dokter Agar Keluhan Segera Sembuh
5. Hati-hati dalam menggunakan sabun kewanitaan
Penggunaan sabun kewanitaan dianggap dapat menjaga kebersihan area kewanitaan atau vagina.
Akan tetapi penggunaan sabun kewanitaan tersebut penting untuk diperhatikan.
dr. Putri Anitasari, Sp.KK, FINSDV imbau untuk tidak menggunakan sabun kewanitaan dengan bau yang menyengat dan gunakan sabun kewanitaan sesuai dengan pH vagina yaitu 3-4,5.
"Jadi itu edukasinya kurang lebih seperti itu dan juga perhatikan dalam penggunaan toilet umum."
"Selain itu area vagina harus dikeringkan setelah buang air kecil atau setelah buang air besar."
"Gunakan tissu yang kering dan jangan menggunakan pewangi karena pewangi tersebut berbahaya untuk kelamin dan dapat sebabkan keputihan," terang dr. Putri Anitasari, Sp.KK, FINSDV.
Baca juga: Tak hanya Dialami Usia Remaja dan Dewasa, Keputihan Bisa Terjadi pada Bayi hingga Pasca Menopause
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Putri Anitasari, Sp.KK, FINSDV dalam tayangan YouTube Podcast Tribun Lampung News Video.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)