Jika mengalami sejumlah tanda di atas disertai keluhan diabetes melitus yang lain maka segera lakukan pemeriksaan.
Hubungan Penyakit Diabetes dengan Rongga Mulut
Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis yang cukup berisiko bagi siapa saja.
Diabetes melitus terdiri dari berbagai macam, yakni tipe 1 yang terjadi karena kondisi autoimun dan tipe 2 terjadi akibat gaya hidup.
Jenis diabetes tipe 2 menduduki persentase terbesar yang dialami masyarakat.
Baca juga: Setelah Melakukan Rekonstruksi Gigi, Pasien Harus Bisa Membersihkan Gigi yang Telah Digantikan
Kemudian tipe lain tidak diketahui penyebabnya, salah satunya kejadian kerusakan pankres.
Lalu yang keempat adalah diabetes yang terdeteksi pada ibu yang sedang mengandung.
Meskipun sifatnya sementara tetapi bisa megindikasikan dikemudian hari bsia terkena diabetes melitus.
"Yang terjadi pada diabetes melitus adalah produk insulin tidak sesuai dengan idealnya akibat gangguan terkait lalu memicu glukosa beredar banyak di peredaran darah."
"Akhirnya memicu berbagai penyakit dan kondisi kesehatan gigi dan mulut," jelas Anastasia.
Ketika seseorang sudah terdiagnosis mengalami diabetes melitus maka secara seluler yang terjadi adalah kondisi glukosa bisa menghasilkan AGE yang memicu kejadian perlekatan glukosa dengan protein maupun lemak.
Baca juga: Relasi Rahang Kanan dan Kiri yang Tidak Seimbang dan Dibiarkan Bisa Menyebabkan Kerusakan Permanen
Terkait dengan kesehatan gigi dan mulut, terdapat jaringan pendukung yang terhubung dengan kondisi periodonsium yang banyak mengandung protein.
Seorang pasien diabetes melitus memiliki daya pertahanan tubuh akan menurun ditambah peningkatan sitokin (setara seluler) akan memicu radang tak berkesudahan pada area rongga mulut.
Adapun sejumlah tanda alami penyakit diabetes melitus antara lain:
- Kurus mendadak
- Keinginan untuk makan bertambah namun tidak gemuk
- Sering buang air kecil saat malam hari
Baca juga: Cari Tahu Solusi Mengatasi Gigi Maju atau Tonggos dari Dr. drg. Munawir H. Usman, S.Kg., M.AP
- Badan mudah lemas
- Luka sulit sembuh.
Penjelasan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunnews.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)