Percepat Penurunan Stunting, Pemerintah Cangangkan Gerakan Penimbangan Bulanan Nasional Terintegrasi

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ILUSTRASI Penimbangan Bulanan Anak Nasional --- FOTO: Warga memeriksakan kesehatan balitanya di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Teratai 6A, RW 06, Desa Cangkuang Kulon, Kecamatan Dayeukolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (12/11/2021). Kementerian Kesehatan akan menggerakkan kader Posyandu yang diformalkan agar layanan Posyandu bisa melayani warga hingga level desa.

Jadi arahan presiden

Menko PMK Prof. Muhadjir Effendy menjelaskan gerakan timbangan bulanan nasional merupakan implementasi dari arahan presiden terkait dengan pembangunan manusia Indonesia.

“Gerakan timbangan bulanan ini penting dilakukan untuk mendapatkan feedback secepatnya pada anak stunting. Stunting ini sebenarnya bagian dari visi presiden dalam pembangunan nasional,” katanya.

Dari sisi pemerintahan, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan isu stunting harus dinaikkan terlebih dahulu kemudian bisa dianggarkan.

Kalau sudah dianggarkan maka program stunting harus dijalankan.

Namun tantangannya, ke depan akan menghadapi tahun politik.

Tito menjelaskan tahun politik bisa dimanfaatkan sebagai upaya percepatan penurunan stunting.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menambahkan ada 5 pilar transformasi dalam upaya pembangunan manusia, antara lain pilar pertama adalah komitmen, pilar kedua adalah pencegahan stunting melalui edukasi, pilar ketiga harus bisa melakukan konvergensi, pilar keempat menyediakan pangan yang baik, dan pilar kelima melakukan inovasi terobosan dan data yang baik.

“Gerakan penimbangan bulanan menjawab tantangan percepatan penurunan stunting. Inilah pilar yang kami tegakkan dan kami terima kasih kepada seluruh kementerian/ lembaga yang mendukung,” tambah Hasto.

TribunHealth.com/Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes