Lakukan Screening secara Berkala Guna Deteksi Penyakit Kanker Sejak Dini

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi pentingnya pemeriksaan kesehatan

Sementara itu, Ketua Umum Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI), Cosphiadi Irawan mengatakan di tahun 2020 setidaknya ada sekitar 10 juta penduduk dunia yang meninggal akibat kanker. Dari tahun ke tahun, jumlah ini dilaporkan terus meningkat dan di tahun 2023 diperkirakan ada sekitar 13 juta kematian akibat penyakit berbahaya ini.

Cosphiadi membeberkan tingginya angka kematian kanker tersebut disebabkan oleh pola hidup yang kurang sehat seperti konsumsi makanan cepat saji, kurang aktivitas fisik, merokok, dan minum alkohol.

Kebiasaan buruk ini, lanjutnya, diperparah dengan rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan deteksi dini.

ilustrasi larangan merokok demi kesehatan (kompas.com)

Pada stadium awal, kanker tidak menunjukkan gejala, sehingga seringkali tidak disadari oleh penderita. Akibatnya banyak kasus kanker yang terdeteksi pada stadium lanjut.

"Kebiasaan ini menyumbang hingga 30%, karena itu deteksi dini sangat penting untuk pencegahan," katanya.

Ia pun berharap upaya pemerintah untuk memperkuat deteksi dini penyakit kanker, dapat menekan jumlah kesakitan dan kematian akibat kanker.

Baca juga: Meski Bukan Perokok, Wajib Hindari Paparan Asap Rokok karena Bisa Bikin Kulit Kusam

"Di Puskesmas nantinya akan ada 10 ribu USG yang akan digunakan untuk deteksi dini kanker payudara, sehingga delay of diagnosis harapannya bisa kita kurangi," kata Cosphiadi.

"Ini tentunya tidak terlepas dari peran teman-teman di rumah sakit, saatnya kita duduk bersama untuk mendukung pemerintah melakukan reformasi layanan kanker yang lebih baik," pungkasnya.

TRIBUNHEALTH