1. Aktivitas Fisik dan Penuaan Kardiovaskular: Mekanisme dan Bukti Terbaru 2021, Jurnal Olahraga dan Kebugaran
2. Menjembatani Kesenjangan Pengetahuan dan Keterampilan untuk Diagnosis dan Pengobatan Neuropati Nyeri: Pengembangan dan Evaluasi Proyek Pendidikan Nyeri untuk Dokter di Rangkaian Perawatan Primer, 2022
dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) akan menjawab segala pertanyaan sobat sehat mengenai perawatan estetika hingga masalah kesehatan.
Pertanyaan:
Setelah melakukan treatment kecantikan, adakah hal-hal yang harus dihindari dok?
Anjar, Tinggal di Pare.
Praktisi Anti-Aging dan Kecantikan, dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) menjawab:
1. Paparan sinar matahari
Yang jelas kita harus mengurangi paparan sinar matahari secara langsung.
Apabila ingin berjemur untuk mendapatkan vitamin D, bagian punggung yang dijemur.
Itu yang paling bagus dan memang tidak terlalu lama.
Jangan sampai terjadi burn, jadi ada indeks eritema atau kemerahan yang terjadi pada kulit yang iritasi sudah maksimal.
Tapi kalau menurut penelitian kalau untuk berjemur untuk mendapatkan vitamin D, kalau sebenarnya untuk orang Asia agak sulit.
Karena hampir semua terjadi polimorfisme vitamin D reseptor di kulit kita.
Jadi pada intinya, tubuh kita sebenarnya memiliki calon vitamin D dan dengan bantuan matahari dia mengubah.
Jadi vitamin D itu bukan sumber ya, tapi dia hanya membantu vitamin D di dalam kulit kita untuk menjadi aktif.
Ternyata di Asia itu terutama di Indonesia juga, mau berjemur sampai gosong tidak bisa menaikkan kadar vitamin D-nya.
Jadi dibandingkan berjemur yang tidak tepat menyebabkan timbulnya kerutan, melasma dan flek di wajah terus kulitnya menjadi kering sebaiknya minum vitamin D saja.
Tapi sebaiknya kontrol ke dokter, konsultasikan terlebih dahulu apa yang baik.
Baca juga: Nike Frans: Pemerintah Indonesia Mewajibkan 6 Kali Kunjungan ke Tenaga Kesehatan Selama Kehamilan
Baca juga: dr. Hj. Rosmini Pandin, MARS Sampaikan Pentingnya Ibu Hamil Konsumsi Tablet Tambah Darah Setiap Hari
2. Asap rokok