TRIBUNHEALTH.COM - Salah satu risiko melahirkan anak stunting adalah ibu hamil yang masih di bawah umur.
Sayangnya hal ini masih banyak ditemukan dengan berbagai penyebab, baik masalah kultural, kepercayaan dan lain sebagainya.
Bahkan angka stunting di Sulawesi Selatan masih tergolong tinggi.
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.
Baca juga: dr. Hj. Rosmini Pandin Berikan Pesan jika Ibu Hamil Mengalami Keluhan Sebaiknya Segera ke Dokter
Pernyataan ini disampaikan oleh Unicef, Nike Frans yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Timur program Ngobrol Sehat edisi 30 Januari 2023.
Baca juga: Inilah 5 Hal yang Perlu Dihindari setelah Melakukan Treatment Kecantikan Menurut Dokter
Adapun beberapa ciri-ciri stunting antara lain:
1. Anak mengalami gangguan tumbuh kembang
2. Anak tampak kurang aktif
3. Tinggi dan berat badan lebih kecil dibanding dengan anak seusianya
4. Anak rentan mengalami gangguan pada tulang
5. Anak terlihat lemas
6. Anak rentan mengalami gangguan kesehatan
"Jadi memang betul ya karena organ reproduksi yang belum matang karena masih di bawah umur, mengakibatkan perkembangan janinnya juga tidak maksimal," ucap Unicef, Nike Frans.
Baca juga: Sebagai Penderita Asam Lambung Tentu Harus Mengetahui Pantangan Makanannya, Ini Kata Dokter
Baca juga: dr. Theressia Handayani Sampaikan Hal-hal yang Perlu Dipersiapkan sebelum Melakukan Treatment
Akibat kehamilan di bawah usia, perkembangan janin tidak mencapai potensinya.
Unicef, Nike Frans menjelaskan jika setiap sel-sel memiliki potensi.
Akan tetapi dengan berkembangnya anak atau janin di dalam perut ibu yang rahimnya belum sempurna perkembangan atau kematangan reproduksinya mengakibatkan banyaknya risiko-risiko yang tidak diinginkan terjadi.
Unicef, Nike Frans menjelaskan jika hal ini mengakibatkan bayi lahir dengan berat di bawah normal hingga terjadinya persalinan prematur.
"Jadi kembali lagi pencegahan stunting ini banyak sekali aspeknya, mulai dari aspek gizi seperti asupan makananan, komsumsi TTD atau tablet tambah darah dan lain-lain," sambung Unicef, Nike Frans.
Perlu menjadi informasi jika banyak aspek yang mengakibatkan anak lahir dengan kondisi stunting.
Bahkan aspek sosial turut memengaruhi dan meningkatkan risiko terjadinya pernikahan dini.
Baca juga: Infeksi Covid-19 Dapat Berikan Perlindungan dari Infeksi Ulang, Sama Seperti 2 Dosis Vaksin mRNA
Baca juga: Dokter Benarkan jika Sama Halnya Kaum Hawa, Kaum Adam Juga Perlu Treatment Kecantikan