Pada Kondisi Ringan, Skoliosis Sulit Dideteksi Tanpa Adanya Pemeriksaan oleh Dokter

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ilustrasi penderita skoliosis, begini penjelasan dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine

TRIBUNHEALTH.COM - Skoliosis mungkin sudah tidak asing terdengar di telinga kita.

Perlu dikatehui bahwa skoliosis merupakan salah satu kelainan tulang belakang.

Seharusnya pertumbuhan tulang belakang lurus, namun pada kondisi skoliosis justru melengkung.

Kondisi tulang belakang penderita skoliosis adalah melengkung seperti huruf C atau S.

Skoliosis lebih sering ditemukan pada anak-anak sebelum masa pubertas sekitar usia 10-15 tahun.

Skoliosis yang terjadi biasanya ringan, akan tetapi bisa berkembang lebih parah seiring pertambahan usia, khususnya pada kaum wanita.

Baca juga: Makan dengan Tangan yang Tidak Steril bisa Berdampak pada Kesehatan Gigi dan Semua Kesehatan

ilustrasi perempuan yang mengalami skoliosis, begini ulasan dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine (freepik.com)

Baca juga: Pentingnya Memperhatikan Sterilitas dan Cara Penyimpanan Sikat Gigi

Pada kondisi skoliosis yang sudah parah bisa menyebabkan penderitannya mengalami gangguan jantung, paru-paru maupun kelemahan pada tungkai.

Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Konsultan Tulang Belakang, dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine menjelaskan jika pada skoliosis ini melengkungnya bisa ke samping, ke depan atau ke belakang serta terdapat putaran.

"Jadi kita sebutnya kelainan tulang belakangnya itu 3 dimensi kelainanya," pungkas Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Konsultan Tulang Belakang, dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine.

"Akibatnya tubuh seseorang menjadi di font banget bentuknya," sambung Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Konsultan Tulang Belakang, dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine.

"Bisa jadi S, bisa jadi C dan ada putarannya juga," timpal Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Konsultan Tulang Belakang, dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine.

"Sehingga kalau dilihat nih tubuh kok aneh yang bentuknya," tutur Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Konsultan Tulang Belakang, dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine.

dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine mengatakan jika bentuk tubuh antara kanan dan kiri tidak simetris.

Menurut dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine skoliosis dalam kondisi ringan sangat sulit untuk dilihat tanpa dilakukannya pemeriksaan.

Baca juga: Ekspetasi dari Lingkungan Terdekat yang Tak Terpenuhi Picu Remaja Mudah Stres, Ini Penjelasannya

ilustrasi skoliosis, begini pemaparan dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine (tribunnews.com)

Baca juga: Sederet Dampak Kebiasaan Menghisap Jari, Bernafas Melalui Mulut, Menopang Dagu hingga Tidur Miring

"Kecuali mata yang sudah khusus yang sudah melihat setiap hari melihat skoliosis mungkin kita bisa tahu," ulas dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine.

"Tapi untuk mata awam, biasanya untuk kelihatan skoliosisnya sudah cukup berat," imbuh dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine.

Apabila kondisi skoliosis yang dialami sudah dalam keadaan berat, biasanya sudah bisa dilihat dengan mata awam.

Penyebab dan tipe skoliosis

Berdasarkan penuturan dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine, skoliosis memiliki banyak tipe dimana penyebab skoliosis setiap tipe berbeda-beda.

Terdapat skoliosis kongenital atau bawaan lahir.

Halaman
12