Apabila Sudah Mengalami Obesitas Maka Pasien Harus Rutin untuk Melakukan Pemeriksaan Kesehatan

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ilustrasi obesitas, begini penjelasan Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Olahraga, dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.KO

TRIBUNHEALTH.COM - Seseorang yang banyak melakukan kegiatan di rumah sering kali mengalami kenaikan berat badan hingga mengalami obesitas.

Sobat sehat perlu ingat jika obesitas tidak boleh dianggap remeh.

Hal ini karena obesitas merupakan suatu penyakit.

Dalam tingkat lanjut, obesitas juga bisa memicu terjadinya penyakit-penyakit lainnya.

Pengobatan untuk obesitas yang paling utama adalah dengan mengatur pola diet dan meningkatkan aktivitas fisik.

Terdapat beberapa manfaat kesehatan yang didapat dari aktivitas fisik atau olahraga.

Baca juga: Obesitas adalah Penyakit Tidak Menular yang Sudah Pasti Menyebabkan Risiko Kematian

ilustrasi seseorang yang mengalami obesitas, begini penuturan Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Olahraga, dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.KO (kompas.com)

Baca juga: Kasus Kanker Meningkat sangat Cepat, Menkes Imbau RS Rujukan Kanker Tingkatkan Kualitas Pelayanan

dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.KO membenarkan jika manfaat olahraga atau aktivitas fisik sangat banyak.

Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Olahraga, dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.KO yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Kementerian Kesehatan RI edisi 05 Maret 2022.

Ternyata latihan fisik intensitas sedang bisa meningkatkan imunitas tubuh.

"Cukup intensitas sedang saja, tidak usah berat-berat maka imunitas tubuh kita bisa meningkat," jelas dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.KO.

Sehingga risiko terhadap infeksi, termasuk risiko terhadap Covid-19 itu juga bisa diturunkan.

dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.KO sebagai tenaga kesehatan menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Apabila sudah mengalami obesitas, maka pasien harus rutin melaksanakan pemeriksaan kesehatan, terutama gula darah, kolesterol, tekanan darah dan sebagainya.

dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.KO menambahkan jika latihan fisik memiliki risiko, jadi pada beberapa orang tertentu yang ternyata memiliki komorbid apalagi jika komorbid yang dialami berlokasi di bagian jantung yang mana sudah terjadi pengerasan pembuluh jantung dan sebagainya, maka bisa meningkatkan risiko pada saat melakukan olahraga.

Baca juga: Sering Alami Keputihan? Pakai dan Pahami Aturan Penggunaan Pantyliner yang Benar menurut Dokter

Ilustrasi obesitas, begini kata Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Olahraga, dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.KO (Pixabay)

Baca juga: Menyikat Gigi Secara Rutin Merupakan Bentuk Pencegahan Gingivitis yang Bisa Dilakukan di Rumah

"Jadi olahraganya nggak boleh terlalu berat, aktivitas fisiknya nggak boleh terlalu berat, gitu ya," tutur Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Olahraga, dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.KO.

Hal ini lantaran bisa membahayakan komorbidnya tersebut.

Oleh karena itu, sebelum mulai rutin meningkatkan aktivitas fisik maka sebaiknya memeriksakan kesehatannya secara keseluruhan.

"Jadi kita tahu, nggak hanya obesitas saja tetapi gimana gula darah kita, gimana kolesterol kita, gimana fungsi liver atau ginjal, pokoknya kesehatan keseluruhan kita gitu ya," lanjut Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Olahraga, dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.KO.

"Karena di tempat praktik saya itu ya, sekarang cenderung yang umurnya muda-muda, umurnya 30 tahun an awal itu ternyata gula darahnya sudah tinggi. Jadi tidak hanya obesitas saja, tapi gula darahnya sudah berdiabetes, kolesterolnya bahkan sudah tinggi dan seterusnya," ungkap Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Olahraga, dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.KO.

Menurut dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.KO tidak semua masalah kesehatan bisa kasat mata.

Halaman
12