Adakah Risiko Pemasangan Implan Gigi? Berikut Penjelasan drg. Hendra Nur Sp.Pros

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi hendak melakukan pemasangan implan gigi

TRIBUNHEALTH.COM - Implan gigi berfungsi sebagai pengganti akar gigi yang nantinya akar ini sebagai pendukung gigi tiruan di atasnya.

Implan gigi memiliki berbagai kelebihan, tetapi dibalik itu ada juga kekurangannya.

Salah satu kekurangan dari implan gigi yaitu infeksi pasca pembedahan.

Adakah risiko pemasangan implan gigi?

drg. Hendra Nur menyampaikan, risiko pada tahap awal yaitu adanya komplikasi pasca pembedahan.

Komplikasi pasca pembedahan baik pendarahan dan nyeri berlebih.

Kebanyakan yang dikeluhkan ialah nyeri berlebih karena pasien merasa takut pasca pembedahan.

Ilustrasi hendak melakukan pemasangan implan gigi (pixabay.com)

Baca juga: drg. Hendra Nur Sp.Pros: Pada Beberapa Kasus Sampai Pecah, Perlu Dilakukan Implan Ulang

Selain itu komplikasi yang bisa terjadi adalah perforasi sinus, bahkan sinus sampai tembus tetapi kasus tersebut sangat jarang.

Pasca pembedahan bisa terjadi komplikasi peri implanitis.

Peri implanitis adalah adanya infeksi pada bagian implan.

Bagaimana mengetahui tanda-tanda dari peri implanitis?

drg. Hendra Nur menyampaikan, tandanya bisa diketahui dari adanya kegoyangan pada implan dan gigi tiruan yang terletak di atas implan bisa goyang.

Selain itu tanda yang bisa diketahui yakni adanya bengkak atau warna gusi lebih memerah.

Baca juga: Secara Klasifikasi, Implan Bisa Dibagi Menjadi 3 Garis Besar. Ini Penjelasan drg. Hendra Nur Sp.Pros

drg. Hendra Nur juga mengatakan, intinya bisa terjadi infeksi karena adanya suatu kontaminasi.

Yang sering terjadi ialah pasien tidak bisa menjaga kebersihan mulut pasca pembedahan.

Akhirnya dari infeksi tersebut terjadilah nanah dan akibat dari nanah terjadi bengkak.

Dari bengkak tersebut menyebabkan kegagalan pada implan.

Bisa juga terjadi tulang rapuh, akhirnya menyebabkan tulang seperti pecah.

Pada rahang atas terdapat sinus yang seperti rongga, dan bisa saja mengalami jebol.

Kasus tersebut bisa diminimalkan dari tahap pemeriksaan awal dan dari dokter harus dipikirkan secara matang.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan drg. Hendra Nur, Sp.Pros. Seorang dokter gigi spesialis prostodonsia dari RSAU dr. Siswanto Lanud Adi Soemarmo.

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)