Baca tanpa iklan
TRIBUNHEALTH.COM - Nyeri merupakan keluhan yang umum dialami.
Keluhan nyeri bisa terjadi karena aktivitas sehari-hari yang dilakukan.
Misalnya, duduk terlalu lama di depan komputer, nyeri leher karena penggunaan gadget, nyeri kepala maupun nyeri lutut.
Kondisi nyeri yang tidak segera diatasi bisa berujung menjadi nyeri kronik.
Apabila sudah terjadi nyeri kronik, tentu harus segera mendapatkan penanganan.
Perlu berapa kali penanganan agar nyeri kronik hilang rasa sakitnya?
Baca juga: Kurangi Rasa Nyeri dengan Jalani Metode Penanganan yang Tepat, Simak dr. Isrun Masari. Sp.An., FIPM
dr. Isrun Masari menyampaikan, prosedur yang dilakukan tergantung dari seberapa berat kelainan yang sudah timbul.
Intinya, nyeri kronik yang semakin cepat diatasi maka semakin bagus hasil yang didapatkan.
Semakin lama nyeri kronik dibiarkan, tentu tidak mudah mengatasinya dengan cepat.
Yang perlu diketahui jika nyeri kronik lama dibiarkan, maka struktur tubuh yang lain akan ikut terkena.
Misalnya pasien mengalami nyeri lutut sebelah kanan, maka cenderung berdiri dengan kaki sebelah kiri.
Sehingga berat badan akan bergeser ke sebelah kiri, kaki yang harusnya menopang setengah berat badan sekarang malah menopang berat badan lebih berat.
Baca juga: Penyebab Nyeri Sendi Disertai Bunyi Krek, Makin Terasa Sakit saat Naik atau Turun Tangga
Dalam jangka panjang kondisi tersebut akan menjadi masalah.
Demikian juga dengan tulang panggul, karena keseimbangan yang berubah bisa jadi sumber nyeri.
Semakin lama dibiarkan, maka semakin banyak sumber nyeri yang akan timbul.
Sehingga tidak bisa mentreatment sesimpel seperti di awal.
dr. Isrun Masari menyampaikan, semakin banyak sumber nyeri yang timbul maka semakin banyak pula yang harus diatasi.
Terdapat pasien yang hanya sekali melakukan prosedur sudah sembuh dan ada juga yang perlu melakukan beberapa kali prosedur karena sumber nyerinya banyak.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Jabar bersama dengan dr. Isrun Masari Sp.An, FIPM CIPS. Seorang dokter spesialis anastesi dari RSKB Halmahera Siaga.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)