TRIBUNHEALTH.COM - Tak banyak orang tahu jika penyakit jantung tidak hanya bisa dialami oleh orang dewasa saja, bahkan bayi pun juga bisa mengalami penyakit jantung.
Itulah alasan mengapa dokter kandungan sering kali menyarankan melakukan pemeriksaan detak jantung bayi sejak di dalam kandungan.
"Tidak hanya usia 20 tahun an sebenarnya, bayi-bayi pun juga harus dilihat," tegas Dokter Spesialis Jantung, dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP., FIHA.
"Biasanya kalau bayi-bayi itu cepat capek, nyusunya itu keputus-putus, nyusunya itu kok cepet capek ya dok. Dia langi nyusu nih, tiba-tiba berhenti ngos-ngosan. Nyusu lagi kemudian berhenti, ngos-ngosan dan keringetan gitu," terang Dokter Spesialis Jantung, dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP., FIHA.
Apabila bayi mengalami hal ini maka orang tua seyogyanya mulai waspada.
Selain itu, tanda-tanda lain yang bisa dialami adalah berat badan bayi.
Baca juga: Ini Alasan Mengapa Ibu Hamil Disarankan Melakukan Pemeriksaan Jantung, Begini Kata dr. Bayushi Eka
Baca juga: dr. Andreas Infianto Sp.P: Isolasi atau Tidaknya Pasien Pneumonia Tergantung dari Penyebabnya
"Sudah diperiksa sama dokter spesialis anak kok nggak naik-naik. Ini juga harus hati-hati, jadi mangkanya itu harus dilihat tuh semuanya tuh kasus-kasus seperti itu jangan sampai kita kelolosan," ulas Dokter Spesialis Jantung, dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP., FIHA.
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Jantung, dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP., FIHA yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews program Sapa Dokter edisi 12 Desember 2022.
"Pertama-tama konsul aja dulu ke dokter spesialis anaknya buat pastiin lebih lanjut. Baru entar dokter spesialis anak akan konsul ke dokter spesialis jantung," imbuh Dokter Spesialis Jantung, dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP., FIHA.
Sejak anak masih bayi harus tetap rutin dilakukan pemeriksaan untuk mendeteksi adanya kelainan sejak bayi.
Apabila dilakukan pemeriksaan sejak dini maka kemungkinan hidupnya akan lebih tinggi.
Hal ini karena intervensinya lebih awal, sebenarnya inilah yang lebih penting.
Lantas apakah penyakit jantung merupakan penyakit keturunan?
"Jadi kalau pertanyaannya penyakit jantung bawaan itu keturunan atau enggak, jadi ada," pungkas Dokter Spesialis Jantung, dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP., FIHA.
Baca juga: Tak Hanya Orang Dewasa Saja yang Bisa Alami Gangguan Jantung, Hal yang Sama Juga Bisa Dialami Bayi
Baca juga: Ada 4 Dampak Jangka Panjang Kegagalan Ovarium Prematur atau Primary Ovarian Insufficiency
"Jadi ada komponennnya. Tapi apakah pasti enggak, bapaknya misalkan atau ibunya memiliki penyakit jantung bawaan maka pasti enggak anaknya memiliki penyakit jantung bawaan. Belum tentu," timpal Dokter Spesialis Jantung, dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP., FIHA.
"Jadi artinya gini ada enggak pengaruhnya, itu ada. Tapi apakah kalau orang dengan penyakit jantung bawaan tidak boleh punya anak. Itu kan pelayanan yang paling penting," ungkap Dokter Spesialis Jantung, dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP., FIHA.
"Dok, saya punya jantung bawaan. Saya pengen punya anak, boleh nggak. Silahkan, kita nggak ada yang tahu apakah dia punya penyakit jantung bawaan apa enggak anaknya. Itu kan garis dari Tuhan," tutur Dokter Spesialis Jantung, dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP., FIHA.
Dokter tidak bisa mengatakan jika risikonya itu 100 persen.
Menurut Dokter Spesialis Jantung, dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP., FIHA ada banyak pasien yang memiliki penyakit jantung bawaan dan anaknya normal tidak ada masalah.
Dokter tidak bisa melarang seorang wanita yang memiliki jantung bawaan untuk bisa hamil.