Tak perlu khawatir jika kantung empedu diambil, karena tindakan ini hanya mengambil produksi cadangannya saja.
Indra pun mengatakan bahwa prosedur dari tindakan ini minimal invasif sehingga mempercepat penyembuhan dan lama perawatan di rumah sakit.
Deteksi Batu Empedu
Menurut pemaparan Indra, cara teraman untuk mendeteksi penyakit batu empedu ialah menggunakan ultrasonografi (USG).
Meski dikatakan sebagai alat deteksi paling aman, namun pemeriksaan USG ini hanya memiliki tingkat keefektivitasan berkisar 40 persen.
Bahkan terkadang jika ukuran batunya terlalu kecil, maka tidak dapat terdeteksi oleh USG ini.
Namun tak perlu risau, ada pemeriksaan lain yang menghasilkan hasil lebih jelas. Adalah pemeriksaan CT Scan.
Sementara untuk melihat kondisi di saluran empedu dapat dilakukan dengan MRI (Magnetic resonance imaging).
Baca juga: Kolesterol yang Tinggi Bisa Mengendap Menjadi Batu Empedu, Berikut Beberapa Faktor yang Memengaruhi
"Terkadang CT Scan juga bisa, tetapi besar posisinya agak sulit," tambah Indra.
Jenis Batu Empedu
Penyakit batu empedu memiliki dua jenis yakni batu kolesterol dan batu pigmen.
Sekitar 80 sampai 90 persen kasus batu empedu, terjadi diakibatkan oleh batu kolesterol.
Penyakit batu empedu jenis batu kolesterol cenderung disebabkan oleh beragam faktor risiko.
Di antaranya:
- Makan berlemak secara berlebihan
- Kegemukan
- Berusia lebih dari 40 tahun
- Perempuan.
Sementara pada batu pigmen, lebih dipengaruhi oleh faktor infeksi, seperti anemia hemolitik.
Gejala