Memeriksakan Diri ke Dokter adalah Hal yang Harus Dilakukan jika Mengalami Benturan Tulang Belakang

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ilustrasi seseorang yang mengeluhkan nyeri tulang belakang

TRIBUNHEALTH.COM - Sering kali kita mengeluhkan rasa nyeri punggung saat beraktivitas sehari-hari.

Beberapa orang menganggap bahwa nyeri pada punggung adalah hal yang biasa.

Rasa nyeri dipunggung biasanya dirasakan saat tulang belakang beserta lapisannya terkena benturan atau cedera.

Perlu diketahui bahwa kerasnya benturan yang terjadi pada tulang belakang dapat menjadi penyebab fatal pada kerusakan tulang belakang.

Hal ini dapat menyebabkan kerusakan secara langsung pada tulang belakang atau kerusakan tidak langsung yang berdampak pada hilangnya fungsi tubuh.

ilustrasi seseorang yang mengeluhkan nyeri tulang belakang (health.grid.id)

Baca juga: Hipertensi, Diabetes, dan Gangguan Tulang Belakang Sebabkan Ejakulasi Dini, Dokter Ungkap Alasannya

Hilangnya fungsi tubuh seperti hilangnya sensitivitas gerakan dan perasa.

Apabila hal ini tidak segera ditangani, tentu saja akan berdampak berkepanjangan.

Ketika mengalami benturan tulang belakang, hal pertama yang harus dilakukan ialah segera memeriksakan diri ke dokter.

Karena saat dilakukan pemeriksaan oleh dokter, pasien akan dianamnesa mengenai keluhan yang dirasakan pasien.

Keluhannya antara lain ada kejang atau tidak, adanya gangguan memori atau tidak, dan adanya gangguan kesadaran atau tidak.

Baca juga: Banyakkah Kasus Kelainan Tulang Belakang Sejak Lahir? Simak Ulasan Dokter Berikut

Setelah itu perlu dilakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui apakah ada kelemahan atau tidak.

Jika dibutuhkan, untuk pemeriksaan kepala hal yang pertama kali dilakukan ialah CT Scan.

CT Scan kepala dilakukan untuk menilai apakah ada fraktur atau retak pada tulang tegkoraknya, atau memang terjadi perdarahan pada otaknya.

dr. Nurul Rahmawati menyampaikan, biasanya bengkak tidak terlihat di CT Scan dan bisa dilihat melalui pemeriksaan MRI.

Paling tidak mengeksekusi atau menyingkirkan adanya perdarahan, karena tentunya setiap diagnosis tindakan yang akan dilakukan dokter berbeda.

Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan dr. Nurul Rahmawati, Sp.N. Seorang dokter spesialis neurologi.

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)