TRIBUNHEALTH.COM - dr. As Zuhruf Rudhuwan menjelaskan prinsip pengobatan infeksi kulit pada bayi dan orang dewasa.
Meski infeksi kulit bisa terjadi pada bayi, namun penanganannya tentu berbeda dengan orang dewasa.
Misalnya pada pemberian obat oles, bayi akan diberikan obat salep sulfur .
Baca juga: Kenali Hal-hal yang Harus Dilakukan dan Dihindari untuk Menjaga Kesehatan Kulit Wajah dan Tubuh
Namun jika bahan ini sulit ditemukan, maka solusi yang bisa diberikan dengan memberikan permethrin dengan jangka waktu yang tidak lama.
"Jika pada orang dewasa 8 sampai 10 jam, kalau anak bayi biasanya cukup di bawah 2 jam," ungkapnya dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
Namun tentu selama pengobatan ini bayi harus didalam pengawasan orangtua.
Jika ditemukan ruam pada area kulit pasca pemberian phermetin, maka dianjurkan untuk segera dibilas.
Skabies pada Bayi
Skabies adalah penyakit pada kulit yang sering terjadi pada orang dewasa.
Namun tahukah Anda, rupanya skabies juga bisa dialami oleh anak-anak bahkan sejak usia bayi.
Baca juga: Selain Penggunaan Skincare, dr. Amelica Paparkan Treatment untuk Mengatasi Kulit Kusam dan Keriput
Disebutkan oleh dr. As Zuhruf Rudhuwan, skabies yang terjadi pada bayi sering disebabkan karena tertular dari sang ibu.
"Semua orang bisa terkena, kalau ibunya ada skabies maka bisa menularkan ke anaknya," ungkap Zuhruf.
Pada anak bayi, skabies cenderung bisa terjadi pada seluruh badan tak terkecuali pada area kelamin.
Namun perlu digarisbawahi, bahwa penyakit skabies terjadi bukan karena diturunkan yang muncul sejak bayi baru lahir.
"Ketularannya pas di luar, ada kontak fisik kulit dengan kulit," imbuhnya.
Inkubasi Skabies
Tak hanya menyerang satu area tubuh saja, biasanya skabies juga bisa menjangkit pada seluruh tubuh.
Lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat seluruh tubuh bisa terkena skabies, cukup lama.
Baca juga: Kenali Infeksi Kulit di Sekitar Organ Intim dr. As Zuhruf Rudhuwan: Tidak Berhubungan dengan IMS
Waktu yang dibutuhkan (masa inkubasi) sekitar 2 sampai 6 minggu.
Tetapi dalam kondisi tertentu, masa penularan bisa dengan hitungan hari saja. Seperti 4 hari.