Pria Perlu Memahami Beberapa Penyebab Terganggunya Kesehatan Testis, Ini Kata Medical Sexolog

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ilustrasi seorang pria yang mengalami masalah kesehatan testis

TRIBUNHEALTH.COM - Masalah celana dalam ketat berarti yang sesuai dengan proporsional, bukan berarti yang sangat ketat dan jeans yang ketat.

Penggunaan celana dalam maupun jeans yang sangat ketat justru tidak sehat.

dr. Binsar menyampaikan, tidak disarankan gaya hidup menggunakan sesuatu yang ketat-ketat dan sewajarnya saja.

Tidak ada tips memilih celana dalam pria yang pas, tidak ketat maupun tidak longgar.

Ketika memilih celana, lebih baik melihat dari ukuran dan jika pas itulah yang digunakan.

Karena lingkungan yang panas juga akan mengakibatkan terganggunya testis.

Masalah tersebut bukanlah sebuah mitos, tetapi menjadi satu kebenaran di dalam ilmu kesehatan seksual dan andrologi, bahwa testis yang sehat atau bagaimana sehatnya testis dipengaruhi oleh lingkungan.

ilustrasi seorang pria yang mengalami masalah kesehatan testis (tribunnewswiki.com)

Baca juga: Terlalu Sering Menggunakan Celana Dalam Ketat Menyebabkan Fungsi Testis Terganggu hingga Mandul

Lingkungan yang mempengaruhi terutama penggunaan ketat-ketat seperti celana dalam dan celana jeans.

Tidak hanya celana dalam dan motor, ternyata mesin juga mempengaruhi kesehatan testis.

Terpapar radiasi panas, misalkan mesin pabrik ternyata dapat mempengaruhi kesehatan testis.

Bukan hanya radiasi ion radioaktif, tetapi radiasi panas mesin-mesin pabrik juga mempengaruhi.

dr. Binsar mengatakan bahwa beliau menemukan beberapa kasus Oligospermia.

Oligospermi artinya jumlah sperma yang kurang dari dari 20juta bahkan sampai Azoospermi atau 0.

Baca juga: Efek Penggunaan Celana Ketat Jangka Panjang Tidak Bagus bagi Pria, dr. Binsar Sampaikan Alasannya

Akibat yang terjadi yaitu infertilitas atau kemandulan.

Pengobatan infertilitas dari kasus tersebut tergolong tidak cepat.

Walaupun ditambah hormon testosteron tidak akan bisa.

dr. Binsar menyampaikan, kita harus tahu bahwa testis spesifik penanganannya.

Pada saat mengalami oligospermi, mungkin bisa diobati dengan catatan "jika merespon bagus, jumlah sperma akan meningkat, gerak sperma juga diperbaiki dengan harapan gerak sperma ini bisa membuahi".

Tetapi pada saat ditemukan azoospermi, maka terjadilah sebuah masalah.

Sperma 0 atau tidak ditemukan sperma pada cairan ejakulasi.

Baca juga: Penggunaan Celana Ketat Dapat Memicu Terjadinya Infeksi Jamur, Begini Ulasan dr. Putri Anitasari

Halaman
12