dr. Maria Ratna Sp.OG Paparkan Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Kesuburan Pria dan Wanita

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi pasangan suami istri yang melakukan konsultasi dengan dokter kandungan

TRIBUNHEALTH.COM - Kesuburan seringkali menjadi masalah bagi pasangan suami istri.

Perlu diketahui bahwa kesuburan dipengaruhi oleh multifaktorial, yakni :

- Genetik

Terdapat beberapa kelainan-kelainan genetik yang bisa mempengaruhi kesuburan dari pria dan wanita.

- Life style

Jaman sekarang banyak sekali sedentery life, stres yang tinggi karena pekerjaan, lingkungan dan macetnya jalanan.

Tanpa disadari hal tersebut dapat mempengaruhi psikis.

Jika kita stress ternyata akan berpengaruh terhadap infertilitas.

ilustrasi pasangan suami istri yang melakukan konsultasi dengan dokter kandungan (grid.id)

Baca juga: Tak Hanya pada Perempuan Saja, Nyatanya Laki-laki Bisa Mengalami Infertilitas. Kenali Penyebabnya

Bisa diketahui pada saat work from home (WFH), tadinya pasangan yang infertilitas atau sulit hamil tanpa adanya kelainan apapun maksudnya adalah tubanya bagus, kondisi sel telur bagus dan sperma analisis juga bagus tetapi sulit hamil.

Setelah WFH dijalankan dan tidak stres macet, stress pekerjaan dan keletihan fisik, banyak pasangan yang berhasil mendapatkan kehamilan.

dr. Maria Ratna menyampaikan bahwa pada saat WFH angka statistik kehamilan meningkat.

Hal tersebut membuktikan bahwa life style sangat penting sekali.

- Merokok dan konsumsi alkohol

Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol juga bisa menurunkan kesuburan.

Baca juga: Keadaan Hormonal pada Perempuan Menyebabkan Masalah Infertilitas? Ini Kata dr. Maria Ratna Sp.OG

Sangat disarankan untuk menghindari gaya hidup yang kurang sehat.

Dengan berolahraga, istirahat yang cukup, pola makan yang sehat, asupan mineral dan vitamin sangat penting untuk diperhatikan.

Infertilitas sebenarnya suatu kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan gangguan kesuburan.

Artinya terdapat gangguan pada sistem reproduksi, sehingga menyebabkan wanita tersebut sulit untuk mendapatkan kehamilan.

Infertilitas bisa dialami oleh wanita maupun pria.

dr. Maria Ratna menyampaikan, jika dilihat secara natural sekitar 85 persen - 90 persen pasangan sexually active artinya tidak menggunakan alat kontrasepsi dan frekuensi seksual kontak sekitar 3-4x perminggu, sekitar 90 persen dalam waktu 1-5 tahun biasanya pasti hamil.

Baca juga: dr. Maria Ratna Sp.OG Sampaikan Mengenai Infertilitas dan Faktor Pasangan Menunda Kehamilan

Apabila dalam waktu lebih dari 1 tahun belum juga hamil, biasanya disebut mengalami kondisi infertilitas.

Halaman
12