TRIBUNHEALTH.COM - dr. Isrun Masari, Sp.An, FIPM, CIPS menyampaikan, saraf kejepit merupakan istilah yang harus diluruskan terlebih dahulu.
Bagi orang awam, saraf kejepit sering dianggap sebagai sakit pinggang atau nyeri pinggang.
Namun tidak semua sakit pinggang adalah saraf kejepit.
dr. Isrun Masari menuturkan, disebut dengan saraf kejepit jika sakit atau nyeri menjalar sampai ke bagian kaki.
Baca juga: dr. Isrun Masari, Sp.An, FIPM, CIPS Bagikan Tips Mengatasi Nyeri Ringan dengan RICE
Baca juga: dr. Isrun Masari Paparkan Faktor Penyebab Nyeri, Salah Satunya Penggunaan Bantal yang Salah
Saraf seperti halnya kabel yang membawa impuls dari otak ke organ-organ untuk menggerakkan organ dalam tubuh.
Jika saraf tersebut terjepit di bagian pinggang, maka kabel yang digunakan untuk menyampaikan arus ke kaki akan terganggu, sehingga keluhan nyerinya bisa terasa sampai kaki.
Hal tersebut disampaikan oleh dr. Isrun Masari, Sp.An, FIPM, CIPS yang dilansir TribunHealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
dr. Isrun Masari menyebutkan jika keluhan sakit pinggang tidak menjalar hingga bagian kaki, betis, paha, dan juga telapak kaki, kemungkinan kondisi tersebut bukanlah saraf kejepit.
Pasalnya di bagian pinggang dan pinggul bukan hanya terdapat saraf saja, namun juga terdapat bantalan, tulang, otot, hingga sendi yang dapat menjadi penyebab nyeri pinggang.
Baca juga: Mengenal Empat Tingkatan Nyeri Lutut yang Disampaikan Oleh dr. Isrun Masari, Berikut Ulasannya
Baca juga: Kondisi Nyeri yang Harus Segera Dibawa ke Dokter dan Tidak Boleh Ditunda, Berikut Ulasan dr. Isrun
Pengobatan saraf kejepit dengan manajemen nyeri intervensi atau IPM
Menurut dr. Isrun Masari, jika terjadi saraf kejepit, salah satu modalitas atau salah satu cara yang bisa menjadi pilihan pengobatan adalah manajemen nyeri intervensi atau IPM.
Pilihan pengobatan untuk mengatasi saraf kejepit memiliki beberapa pilihan, mulai dari minum obat, fisioterapi, hingga manajemen nyeri intervensi.
Apabila dengan mengkonsumsi obat saraf kejepit sudah sembuh, maka tidak perlu melakukan fisioterapi hingga manajemen nyeri intervensi.
Nmaun jika saraf kejepitnya cukup kuat dan menimbulkan peradangan atau inflamasi pada saraf tersebut, tentu perlu mekanisme yang lain salah satunya ialah manajemen nyeri intervensi.
Baca juga: dr. Isrun Masari Sebut Lama Pengobatan IPM Tergantung dari Masing-masing Kasus Nyeri yang Dirasakan
Baca juga: Mengenal Penyakit Nyeri Kronis hingga Penyebabnya yang Disampaikan Oleh dr. Isrun Masari
dr. Isrun Masari menjelaskan, banyak kasus nyeri yang dapat diatasi dengan manajemen nyeri intervensi.
Pasalnya beberapa pasien memilih manajemen nyeri intervensi karena menurut mereka operasi adalah hal yang menakutkan.
Sehingga menajemen nyeri intervensi dapat menjadi pilihan yang baik untuk mengatasi berbagai macam keluhan nyeri.
Kendati demikian, jika manajemen nyeri intervensi tidak memberikan hasil yang maksimal, kemungkinan alternatif terakhir adalah melakukan operasi.
Pemilihan pengobatan ini kembali lagi dari masing-masing kasus yang dialami oleh pasien.
Baca juga: Mengenal Manajemen Nyeri Intervensi atau IPM, Salah Satu Pengobatan untuk Nyeri Kronis
Penjelasan tersebut disampaikan oleh dr. Isrun Masari, Sp.An, FIPM, CIPS dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)