Mereka mungkin berdarah dan menyebabkan rasa sakit saat buang air besar.
3. Wasir
Wasir adalah pembengkakan pembuluh darah di rektum bagian bawah.
Mengejan atau buang air besar yang keras dapat merusak pembuluh darah ini, yang menyebabkan buang air besar berdarah.
4. Tukak lambung
Ulkus peptikum adalah luka terbuka yang berkembang di lapisan lambung atau duodenum.
Ulkus peptikum yang terbentuk pada pembuluh darah dapat menyebabkan perdarahan dan tinja berdarah.
Ulkus ini dapat terjadi akibat infeksi bakteri Helicobacter pylori atau dari penggunaan jangka panjang obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).
Baca juga: NHS Sarankan Segera Temui Dokter jika Gejala Tukak Lambung Sudah Sampai Tahap Ini
5. Divertikula
Divertikula adalah kantong kecil yang dapat terbentuk di dalam usus besar.
Mereka rentan terhadap infeksi dan peradangan dan kadang-kadang bisa pecah dan berdarah.
Istilah medis untuk infeksi dan peradangan divertikula adalah divertikulitis.
6. Penyakit radang usus
Penyakit radang usus seperti penyakit Crohn dan kolitis ulserativa dapat menyebabkan tinja berdarah.
7. Fistula anal
Fistula anal adalah terowongan kecil yang terbentuk antara ujung usus dan kulit di dekat anus.
Ini biasanya berkembang ketika infeksi di dekat anus menyebabkan nanah terkumpul di jaringan sekitarnya.
Saat nanah mengalir, ia meninggalkan fistula, yang mungkin terus mengeluarkan nanah atau darah.
8. Efek pengobatan
Seseorang mungkin mengalami pendarahan GI sebagai efek samping dari obat pengencer darah, seperti:
- warfarin (Coumadin)
- enoxaparin (Lovenox)
- apixaban (Eliquis)