TRIBUNHEALTH.COM - Hipersensitif dentin hampir dialami smeua orang, meskipun tidak banyak penderintanya.
Banyak masyarakat yang tidak menyadari bahwa mereka terdiagnosis mengalami hipersensitif dentin.
Hipersensitif dentin ditandai dengan keluhan ngilu atau rasa nyeri pada gigi.
Perlu diketahui faktor-faktor penyebab dari hipersensitif dentin, antaralain :
- Aktivitas atau tindakan bleaching gigi
Tindakan bleaching dapat merangsang rasa nyeri dari daerah pulpa atau daerah saraf gigi untuk menjadi lebih nyeri.
Sehingga biasanya terdapat keluhan nyeri setelah tindakan bleaching gigi.
Baca juga: Hipersensitif Dentin Bisakan Diatasi dengan Penggunaan Pasta Gigi Khusus Gigi Sensitif?
drg. Ummi Kalsum menyampaikan, pada tindakan bleaching gigi terdapat bahan yang bisa digunakan untuk menutup kembali atau merepair daerah-daerah yang terjadi seperti remineralisasi pada gigi.
Sehingga terjadilah keluhan ngilu pada gigi setelah dilakukan bleaching.
Kebiasaan yang memicu hipersensitif dentin atau gigi snesitif adalah :
- Cara menyikat gigi yang salah
- Penggunaan sikat gigi dengan bulu yang keras
- Cara menyikat gigi terlalu keras atau arah yang tidak tepat
Dari beberapa kebiasaan yang disampaikan diatas, sehingga menyebabkan terjadinya pengikisan didaerah terluar dari gigi.
Baca juga: Apa yang Menyebabkan Terjadinya Hipersensitif Dentin? drg. Ummi Kalsum, M.Kes., Sp.KG
Hipersensitif dentin memang banyak terjadi pada hampir setiap orang walaupun tidak begitu banyak.
Banyak yang tidak menyadari jika mereka terdiagnosis sebagai hipersensitif dentin.
Rasa nyeri pada kondisi ini dirangsang oleh minuman panas, dingin, maupun asam oleh karena daerah dari gigi yang disebut sebagai tubulus dentinalis terbuka.
Sehingga terdapat rangsangan yang menyebabkan sensor nyerinya muncul.
Hipersensitif dentin bisa terjadi pada satu gigi, beberapa gigi bahkan seluruh gigi dalam rongga mulut.
Suhu minuman panas ataupun terlalu dingin bisa merangsang timbulnya rasa nyeri pasa seseorang tersebut.
Baca juga: Cara Mengatasi Gigi Sensitif pada Saat Hamil, Berikut Ulasan Dokter Gigi
drg. Ummi Kalsum menyampaikan, jika dilihat secara langsung hampir tidak bisa didiagnosis karena terkadang hipersensitif dentin tidak terlihat.
Tetapi ada yang memang terbentuk cekungan, ada yang disebut sebagai erosi dan abrasi yang menyebabkan hipersensitif dentin.
Ada juga yang memang tanpa lesi atau kavitas pada pasien menjadi hipersensitif dentin.
Kadang-kadang jika pasien sendiri yang mendiagnosis dirinya karena mengeluhkan rasa ngilu berlebih dan karena rasa ngilu ini tidak bertingkat maupun sering, jarang, ataupun nyeri yang cukup tajam.
Kondisi hipersensitif dentin ini nyerinya cukup tajam tetapi sesaat.
Sehingga biasanya hampir tidak pernah pasien datang ke dokter gigi hanya denegan keluhan gigi sensitif.
Baca juga: Jika Alami Tanda Gigi Sensitif, Berikut Waktu yang Tepat Datang ke Dokter Gigi
Biasanya pasien mengalami keluhan lain dan menyampaikan bahwa gigi tersebut seringkali terasa ngilu.
drg. Ummi Kalsum menyampaikan, ketika dilakukan pemeriksaan tidak ada apa-apa dan tidak ada cekungan pada gigi, barulah bisa didiagnosis oleh dokter kemungkinan pasien tersebut menderita hipersensitif dentin.
Biasanya pasien akan mulai mengeluhkan ketika kondisinya sudha semakin parah, karena tingkat sensitifitas setiap orang juga berbeda-beda.
Selain itu juga struktur gigi setiap orang tidak sama, sehingga keluhan tersebut yang memang hanya sesaat kadang-kadang tidak menjadi hal yang begitu mengganggu.
Kecuali pada kondisi hipersensitif dentin dengan grade yang cukup tinggi, biasanya pasien datang ke dokter gigi.
drg. Ummi Kalsum juga mengatakan bahwa beliau selama ini tidak pernah kedatangan pasien hanya dengan keluhan gigi sensitif.
Apabila rasa nyerinya hebat atau melibatkan estetis, barulah pasien ke dokter gigi.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan drg. Ummi Kalsum, M.Kes., Sp.KG. Seorang dokter gigi spesialis konservasi gigi.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)