TRIBUNHEALTH.COM - Gigi sensitif adalah keluhan yang banyak dirasakan masyarakat.
Masalah gigi yang cukup banyak terjadi ini bisa dialami oleh siapa saja.
Seseorang yang mengalami keluhan gigi sensitif, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan sebelum kondisi semakin parah.
Baca juga: Benarkah Rokok Bisa Bikin Gigi Berubah Wana? Ini KataDr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP.
Terlebih jika mengalami sejumlah tanda yang mengarah pada kondisi yang berbahaya.
Berikut ini drg. Callista Argentina menerangkan tanda gigi sensitif yang harus segera dilakukan pemeriksaan ke dokter gigi.
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Kompas TV, Callista mengatakan, jika seseorang sudah mencoba mengonsumsi minuman anti nyeri namun tak ada perbaikan gejala, maka sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter gigi.
Bila sudah mengalami kondisi demikian, dokter gigi akan melakukan penambalan gigi terlebih dahulu hingga melakukan perawatan saraf gigi.
Tanda Gigi Sensitif
Seseorang yang mengalami gigi sensitif bisa merasakan sejumlah tanda mulai dari ringan hingga berat.
Antara lain:
Baca juga: Risiko Karies Susu Botol pada Anak, Mulai dari Ngilu hingga Harus Dirawat di Rumah Sakit
1. Ngilu
Saat minum-minuman panas atau dingin, maka akan ada rasa ngilu yang singkat dan tajam.
2. Sensitif
Bila konsumsi cemilan manis dan pekat, seperti kurma dan madu maka gigi akan terasa sensitif alias tidak nyaman.
Baca juga: Miliki Gigi Sensitif, Bolehkah Bleaching dan Veneer? Ini Jawaban drg. R. Ngt. Anastasia Ririen
3. Menghembuskan nafas terasa ngilu
Selanjutnya bila memasuki derajat yang parah, maka penderita gigi sensitif akan merasakan ngilu saat menghembuskan nafas.
4. Sikat gigi terasa ngilu
Dampak paling parah, penderita gigi sensitif akan merasakan ngilu saat aktivitas menyikat gigi.
Penyebab Gigi Sensitif
Gigi sensitif identik dengan rasa ngilu pada gigi.
Kondisi ini bisa dicetuskan oleh berbagai macam faktor penyebab.
Berbagai faktor pencetus tersebut ialah:
1. Sikat Gigi Rusak
Penggunaan sikat gigi yang rusak bisa mencetuskan masalah pada gigi.
Baca juga: Sebelum Bleaching Gigi, Apakah Pasien Diberikan Edukasi Terlebih Dahulu? Ini Kata drg. Putu Eka
Kategori sikat gigi rusak yang dimaksud apabila bulu pada sikat sudah mulai berantakan.
Hal ini bisa mencetuskan masalah gigi sensitif.
Tak hanya gigi sensitif saja, penggunaan sikat gigi rusak juga bisa mengakibatkan penurunan pada gusi.
2. Salah menyikat gigi
Salah melakukan teknik dalam sikat gigi bisa berimbas gigi sensitif.
Keadaan ini sering menjadi pencetus para usia dewasa muda mengalami gigi sensitif.
Kesalahan dalam teknik menyikat gigi ini bisa menyebabkan penurunan gusi.
Baca juga: Perbedaan Gusi Sehat dan Tidak, Ini Penjelasan Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP.
Sebagian dari akar gigi yang terbuka tersebut merupakan bagian yang sensitif.
3. Menggertakan gigi
Kebiasaan menggertakan gigi juga menjadi faktor pencetus lain dari adanya gigi sensitif.
Kebiasaan ini sering dilakukan oleh sejumlah orang saat tidur dan biasa disebut sebagai kondisi bruxism.
Usia Rentan Alami Gigi Sensitif
drg. Callista Argentina mengatakan, gigi sensitif bisa terjadi pada siapa saja.
Terutama pada usia 30 tahun ke atas dan para lansia.
Lansia mudah terkena gigi sensitif lantaran dipengaruhi oleh penuaan yang mengakibatkan penurunan gusi secara alami.
Baca juga: Terdapat Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Menggunakan Gigi Palsu
Sementara pada dewasa muda, gigi sensitif dicetuskan oleh kebiasaan yang buruk.
Yakni salah satunya cara menyikat gigi yang salah.
Disamping itu kondisi gigi sensitif bisa terjadi karena berbagai hal, seperti:
- Perubahan suhu dari panas ke dingin
- Gesekan pada saat menyikat gigi
- dan paparan asam dari minuman atau makanan.
Baca juga: Mitos atau Fakta - Makanan Asam Sebabkan Gigi Menggelap? Ini Kata drg. R. Ngt. Anastasia Ririen
Keluhan gigi sensitif ini berbeda dengan keluhan yang timbul akibat gigi berlubang.
Pada gigi sensitif, rasa sakit muncul secara spontan, singkat, dan tajam.
"Muncul secara tiba-tiba akibat adanya paparan tersebut," kata Callista.
Penjelasan drg. Callista Argentina dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)