Tak Hanya Sesak Napas, Gas Air Mata Bisa Sebabkan Kematian dan Cacat Permanen pada Kasus Tertentu

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
GAS AIR MATA - Suporter Arema FC, Aremania turun ke stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3.

Bahan kimia dan tabung yang digunakan untuk melepaskannya telah menyebabkan cedera parah, cacat permanen, dan kematian.

Ada dua kematian yang tercatat dari 5.910 orang dalam penelitian ini.

Yang pertama, pelepasan gas air mata di rumah seseorang menyebabkan kematian karena gagal pernapasan.

Kematian kedua melibatkan dampak tabung gas air mata yang menyebabkan cedera kepala yang fatal.

Dalam penelitian ini, 58 orang melaporkan cacat permanen setelah terpapar gas air mata.

Disabilitas tersebut antara lain:

  • masalah pernapasan
  • efek kesehatan mental
  • kebutaan
  • kerusakan otak
  • kehilangan penggunaan anggota badan
  • amputasi anggota badan
  • kondisi kulit.

Baca juga: Mata Merah Disertai Sensasi Terbakar Bisa Jadi Tanda Mata Kering, Simak Gejala Lainnya Berikut Ini

Faktor tambahan

ilustrasi seseorang yang mengalami sesak nafas (freepik.com)

Orang dengan kondisi pernapasan memiliki risiko lebih tinggi mengalami gejala serius setelah terpapar gas air mata.

Kondisi ini termasuk asma dan penyakit paru obstruktif kronik.

Ada juga risiko yang bisa menyebabkan seseorang berhenti bernapas.

Lebih berbahaya jika di ruangan tertutup

Risiko cedera akibat gas air mata lebih besar di dalam ruangan daripada di luar.

Gas air mata yang terperangkap di dalam dapat meningkatkan paparan seseorang terhadap bahan kimia ini.

Menembakkan beberapa tabung gas air mata dapat meningkatkan konsentrasi gas air mata di udara.

Ini dapat menyebabkan gejala yang lebih parah.

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)